Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Esa Unggul
Tokoh Terkait
Jusuf Kalla
M. Jamiluddin Ritonga
Heboh Isu Ganjar Pranowo Akan 'Tendang' Muhaimin Iskandar untuk Berduet dengan Prabowo, Orang PKB Santai: Kita Ingin Bangun Kekuatan! Kamis, 24/11/2022, 15:33 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Bursa pencapresan untuk Pilpres 2024 jadi pembahasan di tengah masyarakat. Mengenai perkembangan yang ada, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menanggapi isu dan simulasi perjodohan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Pihaknya mengaku tak terganggu terhadap isu perjodohan tersebut.
"Tidak terganggu, kan baru setingkat isu. Karena kita berpegang saja pada pakta yang ditandatangani," ujar Jazilul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (23/11).
PKB dan Partai Gerindra, tegasnya, telah meneken kerja sama politik lewat piagam deklarasi yang ditandatangani pada Agustus lalu. Sehingga ia yakin, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya tak retak dan pecah.
"Ketika PKB gandeng dengan Gerindra, PKB tidak punya bayangan untuk pecah. Jadi kita ingin membangun kekuatan sampai menang," ujar Jazilul.
Baca Juga: NasDem Pilih Anies Baswedan, Rocky Gerung Kasih Masukan Isi Pidato Perpisahan Surya Paloh ke Jokowi: Langsung Anies Jadi Presiden!
"Dalam prinsip itu, kita membangun koalisi yang serius, tidak mikir bercerai. Karena kalau dalam istilah perceraian itu adalah sangat dibenci oleh Allah," sambungnya.
Hadirnya nama Ganjar juga ditegaskannya merupakan isu yang dihembuskan oleh orang-orang di luar PKB dan Partai Gerindra. "Setahu saya tidak bahas itu (Ganjar), yang dibahas itu setidaknya Gerindra punya capres Pak Prabowo, PKB punya capres Gus Muhaimin," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai, koalisi Gerindra dan PKB berpotensi goyah seiring masih ngototnya Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar untuk menjadi capres. Menurutnya, kengototan antarkeduanya merupakan hal yang wajar lantaran keduanya diamanahkan partainya untuk menjadi capres.
Baca Juga: Setelah Berhadapan dengan Opung Luhut dan Tantang Duel Juara MMA, Rocky Gerung Geruduk Rumah Jusuf Kalla (JK), Ngaku Dukung Anies Baswedan?
Namun demikian, kengototan Wakil Ketua DPR itu untuk capres dinilai hanya ingin meningkatkan bargaining politiknya. Muhaimin dinilai, hanya untuk memastikan Prabowo menjadikannya cawapres.
"Kalau Prabowo menggaransi cak Imin jadi cawapres, tampaknya koalisi dua partai itu akan aman. PKB bersama cak Imin akan mengerahkan semua potensi untuk memenangkan pasangan Prabowo-cak Imin," ungkapnya.
Baca Juga: China Kuasai 90 Persen Nikel Indonesia, Said Didu: Program Menjual Negara Hampir Tuntas
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan Republika. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Republika.
Sentimen: negatif (79.8%)