FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Wakil Ketua Umum partai Garuda Teddy Gusnaidi menyebut hanya calon tanpa prestasi yang mainkan politisasi Agama.

“Sekali lagi, hanya calon yang tidak memiliki prestasi dan kemampuan yang membiarkan bahkan bekerjasama dengan kelompok yang memainkan politisasi agama, dan kita sudah merasakan dampak buruk akan hal itu,” ungkapnya dikutip dari cuitan Twitter, Rabu (23/11/2022).

Calon yang menerima bahkan bekerjasama dengan kelompok pengusung politisasi agama, kata juri bicara partai Garuda ini dapat dipastikan calon yang tidak memiliki kemampuan, sehingga mereka butuh hal itu agar mereka dipilih.

“Kita harus belajar dari pengalaman sebelumnya, seperti yg diingatkan Presiden Jokowi,” ungkapnya.

Teddy bilang, Jokowi secara terang-terangan menyatakan bahwa bangsa Indonesia sudah merasakan dampak dari politisasi agama yang berlarut-larut, sehingga jangan ada lagi politisasi agama dalam kontestasi.

“Artinya apa? Artinya Politisasi Agama jelas ada dan terjadi di negara ini,” ucapnya.

Dampak dari Politisasi Agama menurutnya sangat merusak, selain masyarakat menjadi terbelah dan bermunculan ajaran-ajaran sesat, juga produk politisasi agama menghasilkan produk gagal.

“Ini menjadi pembelajaran penting bagi bangsa ini untuk tidak mengulangi lagi,” jelasnya.

Ke depannya, Teddy berharap agar Calon baik di Pilpres, Pileg dan Pilkada, harus punya sikap, mengutuk secara terang-terangan kelompok yang memproklamirkan mendukung mereka.

“Jika ada calon yg menerima saja, artinya mereka mendukung kelompok tsb. Itu pasti,” harapnya.
(Arya/Fajar)