Pengamat: Ini Waktunya Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima TNI
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, JITUNEWS.COM -- Pengamat pertahanan militer, Septiawan mengatakan rotasi dalam jabatan panglima merupakan hal yang wajar dan harus dilakukan.
Dengan demikian, menurutnya, saat ini yang cocok menjabat sebagai Panglima TNI adalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
“Ada beberapa alasan yang mendasari hal itu. Pertama, Angkatan Laut belum diberikan kesempatan memimpin TNI, sehingga saat ini waktunya yang tepat untuk mengangkat Yudo Margono menjadi Panglima TNI,” ujar Septiawan dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu 23 November 2022 pagi.
Kedua, kata dia, secara geopolitik indonesia perlu memperkuat kedaulatan wilayah laut, terutama memperkuat strategi pertahanan maritimnya.
Ketiga, sebagai seorang KSAL, Yudho Margono juga sangat cocok dan sesuai dengan konstelasi politik internasional yang tengah berfokus pada penguatan keamanan di wilayah kawasan.
Menurut Septiawan, Laksamana Yudo Margono secara profesional mampu membangun kekuatan matra laut dengan consent dan menjunjung tinggi profesionalisme prajuritnya.
Hingga saat ini, ungkapnya, setiap bulan selalu ada latihan, baik yang dilaksanakan secara internal matra maupun latihan dengan negara sahabat.
Sementara itu, dari sisi hubungan internasional, Laksamana Yudo Margono mampu merangkul negara-negara di kawasan dan dipercaya dalam menjaga stabilitas regional bahkan internasional.
Ini sejalan dengan apa yang dikatakan Presiden Jokowi bahwa Indonesia adalah negara maritim. Sehingga benar, kata dia, jika kekuatan maritim harus mendapatkan perhatian yang lebih proporsional di dalam negara ini.
"Laksamana Yudo juga tidak hanya mengedepankan kemampuan pertahanan secara fisik, namun dari sisi kebudayaan, sangat perhatian dalam menjaga kelestarian budaya maritim sebagai identitas bangsa Indonesia. Saya yakin dan percaya bahwa Presiden Jokowi tidak akan mengingkari janjinya untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," tuturnya.
Mengharapkan Presiden Jokowi Menegur Ahok Adalah Sebuah IlusiSentimen: positif (99%)