Sentimen
Negatif (79%)
23 Nov 2022 : 22.55
Informasi Tambahan

Kasus: HAM, korupsi

Tokoh Terkait

KPK Sebut Anggota Polri Terima Suap Saat Tangani Kasus di Mabes

24 Nov 2022 : 05.55 Views 1

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

KPK Sebut Anggota Polri Terima Suap Saat Tangani Kasus di Mabes
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamini tengah memproses hukum anggota Polri Bambang Kayun Bagus PS karena diduga menerima suap. Uang haram yang didapatnya itu diyakini berasal dari perkara yang diusut oleh Mabes Polri.
 
"KPK telah memulai penyidikan baru mengenai dugaan korupsi suap dan gratifikasi terkait dengan pemalsuan surat dalam perkara perebutan hak ahli waris PT ACM (Aria Citra Mulia)," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri kepada Medcom.id, Rabu, 23 November 2022.
 
Kasus perebutan hak ahli waris PT ACM itu ditangani oleh Mabes Polri. Selain Bambang, KPK juga menetapkan pihak swasta sebagai tersangka dalam kasus ini. Namun, identitasnya tidak akan dibeberkan sampai penahanan dilakukan.

-?

- - - -
"KPK secara resmi akan menyampaikan identitas dari pihak-pihak yang ditetapkan sebagai tersangka, kronologi dugaan perbuatan pidananya dan pasal yang disangkakan tentunya setelah proses penyidikan ini kami nyatakan cukup," ucap Ali.
 
KPK digugat praperadilan usai menetapkan anggota Polri Bambang Kayun Bagus PS sebagai tersangka. Gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
 
 
Gugatan itu terdaftar dengan nomor 108/Pid.Pra/2022/PN JKT.SEL. Klasifikasi perkaranya berkaitan dengan sah atau tidaknya penetapan tersangka.
 
Dalam gugatannya Bambang menyebut telah ditetapkan tersangka oleh KPK karena diduga menerima hadiah atau janji saat menjabat sebagai Kepala Subbagian Pidana dan Hak Asasi Manusia (HAM) bagian Penerapan Hukum Biro Bankum Divisi Hukum Polri pada 2013 sampai dengan 2019. Uang itu disebut dari Emylia Said dan Hermansyah.
 
Dalam gugatannya, Bambang meminta hakim praperadilan memerintahkan KPK mencabut upaya pemblokiran seluruh rekeningnya.
 

(END)

Sentimen: negatif (79.9%)