AKURAT.CO  Penembakan massal di sebuah kelab gay Colorado, Amerika Serikat (AS) telah menyisakan kepedihan mendalam bagi komunitas LGBTQ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer) di negara itu. Setidaknya lima orang meregang nyawa dan 17 lainnya luka-luka setelah pada Sabtu (19/11/2022) malam, saat penyerang merangsek dan melepaskan tembakannya di Club Q di Colorado Springs.

Namun, dalam insiden  itu, terdapat kisah heroik, di mana seorang ayah dan seorang penari cross gender atau lebih dikenal sebagai drag queen, dengan berani menghentikan pelaku. Berkat kedua orang ini, serangan bisa berhenti, dan jumlah korban jiwa bisa diminimalisir.

Menyebut mereka 'pahlawan', para pejabat mengungkap identitas keduanya sebagai Richard Fierro dan Thomas James.

baca juga:

Fierro memberi gambaran tentang kejadian tersebut, mengatakan bagaimana dia melumpuhkan pelaku dan merebut senjatanya. Setelahnya, senjata itu ia gunakan untuk memukul tersangka.

Fierro tidak membeberkan apakah dia dibantu dengan seseorang  bernama James. Pejabat tidak memberikan rincian soal tindakan heroik kedua orang  itu.

Namun, dalam pengakuannya, Fierro mengatakan bahwa seorang drag queen ikut turun tangan untuk membekuk pelaku.

Selama konferensi pers pada Senin sore, polisi mengidentifikasi para korban sebagai Daniel Aston, Derrick Rump, Kelly Loving, Ashley Paugh dan Raymond Vance. Anggota keluarga mengatakan bahwa Aston dan Rump bekerja sebagai  bartender di Club Q.

Tersangka, sementara itu, telah diidentifikasi oleh polisi sebagai Anderson Lee Aldrich yang berusia 22 tahun. Saat ini, ia berada dalam tahanan polisi di rumah sakit.

Menurut BBC, Fierro adalah seorang veteran Angkatan Darat AS, dengan pengalaman 15 tahun. Pada saat penembakan terjadi, ia sedang bersama istri dan putrinya, menyaksikan pertunjukan drag queen di klub tersebut.