Sentimen
Negatif (97%)
23 Nov 2022 : 15.27
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang, Demak, Cianjur

Tokoh Terkait

Musuh Utama Pembangunan Jalan Hanya Air? Ini Kata Pak Bas PUPR..

23 Nov 2022 : 22.27 Views 1

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Musuh Utama Pembangunan Jalan Hanya Air? Ini Kata Pak Bas PUPR..

Harianjogja.com, JOGJAUntuk menekan besarnya investasi pembangunan jalan, KemenPUPR mendorong rekanan untuk menggandeng ahli hidrologi. Alasannya, kerusakan jalan banyak terjadi karena di sekitar jalan tidak memerhatikan masalah air.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan beberapa tahun terakhir ini, fenomena La Nina mengakibatkan cuaca ekstrem di Indonesia, terutama saat musim hujan. Sehingga Indonesia harus bisa menghasilkan infrastruktur yang lebih tangguh dan tahan bencana.

"Pembangunan infrastruktur berfokus pada tiga hal yaitu kualitas, keberlanjutan lingkungan, dan estetika. Dalam pembangunan jalan dan jembatan juga mengacu pada tiga hal itu, terutama drainasenya. Karena musuh utama pembangunan jalan itu hanya air, air, dan air. Makanya road engineer juga harus menguasai ilmu hidrologi," ujarnya pria yang akrab disapa Pak Bas Ini. 

Hal tersebut diungkap Basuki usai membuka seminar internasional "Climate Change, Resilience, and Disaster Management For Roads" di Hotel Marriot Jogja, Selasa (22/11/2022). Seminar ini bertujuan memberikan gambaran tentang tantangan untuk mengelola dampak iklim dan ketahanan jalan melalui pendekatan dan kasus studi dari berbagai negara.

. Jeratan Pinjol Ilegal Ternyata Tak Cuma karena Literasi Keuangan, Ini Dia Alasan Terbesarnya

Seminar ini diselenggarakan oleh asosiasi jalan dunia PIARC (Permanent International Association Road Congresses) bersama Kementerian PUPR, Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI), dan Road Engineering Association of Asia and Australasia (REAAA).

Basuki mengatakan seminar tersebut mengingatkan para pengembang jalan dan jembatan untuk selalu aware dengan water related disaster. Terutama karena musim hujan sekarang durasinya lebih pendek tapi intensitasnya lebih besar karena perubahan iklim.

Dalam langkah-langkah struktural pembangunan infrastruktur jalan, Kementerian PUPR berkonsentrasi pada empat strategi utama. Meliputi pengembangan dan rehabilitasi sistem drainase, memperkuat kemantapan lereng, membangun perkerasan jalan yang lebih tahan lama untuk menghadapi musim hujan dan melindungi jembatan jalan dari kerusakan gerusan akibat perubahan iklim dan cuaca ekstrem.

Sementara pada sisi non-struktural, Kementerian PUPR berkomitmen untuk terus memanfaatkan transformasi digital untuk proyek konstruksi yang lebih efisien dan cerdas. Pada 2022 ini, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp39,7 triliun di mana anggaran sebesar Rp21,8 triliun dialokasikan untuk pembangunan jalan nasional baru sepanjang 354 km termasuk peningkatan kualitas jalan nasional.

"Kami menerapkan penggunaan Building Information System (BIM) di proyek-proyek jalan tol kami, seperti di Tol Semarang Demak. Pemanfaatan data meteorologi dari BMKG juga menjadi dasar dalam merespon risiko bencana terkait hidrometeorologi pada infrastruktur jalan," ucapnya.

Sub Sistem

Bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian PUPR juga berkomitmen membentuk satuan tugas tanggap darurat untuk menjaga agar infrastruktur termasuk jaringan jalan tetap terhubung dan berfungsi setelah terkena bencana bencana.

"Untuk bencana alam, kita menjadi sub sistem dari BNPB. Yang rusak ringan dan sedang diberikan bantuan stimulan oleh BNPB, sedangkan yang rusak berat dan relokasi dibangun oleh PUPR," katanya.

Seperti halnya pada penanganan dampak gempa Cianjur siang hari kemarin, Kementerian PUPR bersama BNPB telah melakukan penanganan untuk membuka konektivitas jalur Jakarta-Cianjur yang tertutup longsoran. "Ada 2 lokasi yang kena longsoran, masing-masing sepanjang 100 meter dan 40 meter. Jam 6 tadi sudah selesai dibersihkan dan sudah bisa dilewati," katanya.

Menteri Basuki juga sudah bertemu dengan Wakil Bupati Cianjur agar pemda bisa menyiapkan tanah untuk relokasi. "Ada sekitar 2.272 rumah yang rusak. Rumah yang rusak berat serta fasilitas umum seperti sekolah, masjid, gereja, kantor-kantor pasti akan kita bangun kembali seperti di Semeru dan Sulawesi Tengah," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: negatif (97%)