Sentimen
23 Nov 2022 : 03.04
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Sukabumi, Cianjur
Tokoh Terkait
Suharyanto
Diguncang 122 Aftershock, ?Tren Gempa Susulan di Cianjur Berkurang
23 Nov 2022 : 10.04
Views 1
Medcom.id Jenis Media: News
Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa tren magnitudo gempa susulan (aftershock) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, cenderung melemah.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa hingga Selasa, 22 November 2022 pukul 4.00 WIB menunjukkan tren magnitudo gempa susulan yang cenderung melemah," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, 22 November 2022.
,
Ia menambahkan, gempa susulan dari gempa utama magnitudo 5,6 Cianjur, Jawa Barat, pada Senin kemarin juga menunjukkan tren frekuensi aktivitas gempa susulan yang semakin jarang.
"Aktivitas gempa susulan (aftershocks) di Cianjur-Sukabumi sudah meluruh," katanya.
Daryono mengemukakan, gempa yang terjadi di Cianjur masuk dalam kategori gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake).
Ia mengatakan, karakteristik gempa kerak dangkal itu memiliki gempa susulan yang cukup banyak karena berada di batuan yang relatif rapuh.
"Hingga pukul 7.30 BMKG mencatat 122 kali gempa susulan akibat gempa M5,6 Cianjur, Jawa Barat," tuturnya.
Sementara itu, Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto mengatakan target masa tanggap darurat berlangsung selama satu minggu dan berharap proses pencarian dan evakuasi sudah selesai.
Ia meminta kementerian dan lembaga dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk mempercepat penanganan darurat.
"Gempa sudah terjadi, tidak ada satu kekuatan yang bisa menghindari kapan terjadinya bencana, yang pasti setelah terjadi bencana bagaimana upaya-upaya kita secara sinergi, soliditas, dan sungguh-sungguh agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," katanya.
BNPB juga telah mengerahkan personel dan logistik ke lokasi bencana. Serta menyiagakan satu unit helikopter untuk distribusi bantuan. Selain itu rumah warga yang mengalami kerusakan berat, sedang maupun ringan akan diberikan bantuan dari pemerintah.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa hingga Selasa, 22 November 2022 pukul 4.00 WIB menunjukkan tren magnitudo gempa susulan yang cenderung melemah," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, 22 November 2022.
,
Ia menambahkan, gempa susulan dari gempa utama magnitudo 5,6 Cianjur, Jawa Barat, pada Senin kemarin juga menunjukkan tren frekuensi aktivitas gempa susulan yang semakin jarang.
"Aktivitas gempa susulan (aftershocks) di Cianjur-Sukabumi sudah meluruh," katanya.
-?
- - - -Daryono mengemukakan, gempa yang terjadi di Cianjur masuk dalam kategori gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake).
Ia mengatakan, karakteristik gempa kerak dangkal itu memiliki gempa susulan yang cukup banyak karena berada di batuan yang relatif rapuh.
"Hingga pukul 7.30 BMKG mencatat 122 kali gempa susulan akibat gempa M5,6 Cianjur, Jawa Barat," tuturnya.
Sementara itu, Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto mengatakan target masa tanggap darurat berlangsung selama satu minggu dan berharap proses pencarian dan evakuasi sudah selesai.
Ia meminta kementerian dan lembaga dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk mempercepat penanganan darurat.
"Gempa sudah terjadi, tidak ada satu kekuatan yang bisa menghindari kapan terjadinya bencana, yang pasti setelah terjadi bencana bagaimana upaya-upaya kita secara sinergi, soliditas, dan sungguh-sungguh agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," katanya.
BNPB juga telah mengerahkan personel dan logistik ke lokasi bencana. Serta menyiagakan satu unit helikopter untuk distribusi bantuan. Selain itu rumah warga yang mengalami kerusakan berat, sedang maupun ringan akan diberikan bantuan dari pemerintah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
(MEL)
Sentimen: negatif (76.2%)