MerahPutih.com - Gempa bumi yang terjadi Senin (21/11) siang dengan pusat gempa berada di 10 KM barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, menyebabkan korban jiwa berjatuhan. Ditambah adanya kerusakan infrastruktur di beberapa daerah terdampak.

Berdasarkan pendataan yang disusun oleh Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dampak yang diakibatkan gempa tersebut turut merusak ratusan bangunan.

Baca Juga:

Korban Meninggal akibat Gempa Cianjur Capai 46 Jiwa

Seperti 343 unit rumah rusak berat, satu unit pondok pesantren rusak berat, RSUD Cianjur alami rusak sedang.

Kemudian empat unit Gedung pemerintah, tiga unit fasilitas pendidikan, satu unit sarana ibadah, satu unit toko, satu unit cafe juga alami kerusakan dan jalanan terputus.

Kepala BNPB Letjen Suharyanto memastikan proses rehabilitasi bangunan yang rusak segera dilakukan.

“Rumah yang alami kerusakan akan dibangun kembali oleh pemerintah,” imbuhnya, Senin (21/11).

Untuk mempermudah evakuasi, BNPB akan menempatkan satu unit helikopter.

"Khusus untuk mempermudah penanganan darurat bencana, evakusi dan pendistribusian logistik ke lokasi-lokasi terisolir," tuturnya.

Suharyanto akan menuju ke lokasi terdampak untuk melakukan upaya percepatan penanganan gempa.

Besok pagi (Selasa 22 November) ia akan ke lokasi, untuk melaksanakan pendampingan terhadap langkah-langkah penanganan gempa di Cianjur.

"Selain itu untuk memastikan pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak” lanjutnya.

Suharyanto mengakui, tidak ada yang dapat memprediksi kapan terjadinya bencana.

Ia berujar, yang terpenting bagaimana respon yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat terjadinya bencana.

“Yang pasti setelah terjadi bencana bagaimana upaya-upaya kita secara sinergi, solidaritas dan sungguh-sungguh agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” pungkas Suharyanto. (Knu)

Baca Juga:

Puluhan Orang Meninggal Pascagempa Cianjur, Pemerintah Terus Perbarui Data Korban