Kedekatan PDIP-Golkar Buka Peluang Duet Ganjar-Airlangga atau Puan-Airlangga pada Pilpres 2024

10 Okt 2022 : 19.42 Views 5

SuaraSurabaya.net SuaraSurabaya.net Jenis Media: News

Kedekatan PDIP-Golkar Buka Peluang Duet Ganjar-Airlangga atau Puan-Airlangga pada Pilpres 2024

Ari Nurcahyo Direktur Eksekutif Para Syndicate menilai dinamika politik makin menarik usai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).

Selepas pengumuman itu, sejumlah elite politik mulai rajin menggelar pertemuan.

Terbaru, Mardiono Plt Ketua Umum PPP membuka peluang mendukung Ganjar Pranowo Kader PDI Perjuangan yang masih menjabat Gubernur Jawa Tengah sebagai capres.

Partai berlambang Ka’bah itu pun memberikan sinyal komunikasi antara Ganjar dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Salah satu pertimbanganya, Ganjar masuk di kantong-kantong basis pemilih Islam sejumlah daerah.

“Posisi Mas Ganjar menarik. Dalam diamnya, dia justru mendapat dukungan dari banyak komunitas basis pemilih Islam dan PPP. Berbeda dengan Anies yang menyambangi sendiri komunitas Islam,” ujarnya di Jakarta, Senin (10/10/2022).

Meski posisi Ganjar menguat di kalangan KIB, Ganjar masih tergantung dengan keputusan PDIP.

“Makanya posisi Mas Ganjar menguat ke KIB itu juga nanti tergantung ke Mas Ganjar. Apakah tetap kader PDIP atau keluar dari PDIP? Sejauh ini saya merasa Mas Ganjar sangat loyal dengan PDIP,” tambahnya.

Lebih lanjut, dia menyebut ada peluang pemasangan Ganjar dengan Airlangga Hartarto Ketum Golkar, walau dinamikanya masih terus berjalan.

“Kemungkinan itu tetap terbuka. Pak Airlangga berpeluang berpasangan dengan Mas Ganjar. Tapi, dinamikanya masih sangat cair. Tergantung bagaimana PAN dan Golkar,” ungkapnya.

Ari menambahkan, kemungkinan PDIP berkerja sama dengan KIB menghadapi Pilpres 2024 lebih besar ketimbang koalisi dengan poros Gerindra-PKB atau NasDem.

Karena, Gerindra sudah mencalonkan Prabowo Subianto, sedangkan Nasdem sudah mendeklarasikan Anies sebagai capres. Sehingga, kemungkinan besar akan muncul tiga koalisi atau poros dalam Pilpres 2024.

“Kecenderungannya sih PDIP lebih punya chemistry sama KIB dibanding dengan Gerindra. Sementara PDIP juga mau capres bukan cawapres,” pungkasnya.

Sementara itu, Dedi Kurnia Syah Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) menyebut pertemuan Puan dan Airlangga kental nuansa koalisi atau penjajakan. Terlebih keduanya bertemu tanpa didampingi Ketum lain di KIB.

“Pertemuan in untuk pengusungan, maka potensi bergabung dengan Golkar cukup terbuka, karena KIB berada dalam posisi sulit, mereka tidak ada tokoh yang berpengaruh, sekaligus tidak ada tokoh simbol kebersamaan,” tambahnya.

Meski berada dalam satu koalisi, Dedi melihat setiap ketum KIB sudah menjalankan aksi mereka sendiri. Misalnya, Zulkifli Hasan Ketum PAN bertemu petinggi Partai Demokrat. Lalu Mardiono Plt. Ketum PPP yang menyatakan dukungan sejumlah kadernya untuk Ganjar Pranowo.

Airlangga Ketum Golkar melakukan pertemuan dengan Prabowo Ketum Gerindra, dan terbaru bertemu Puan Maharani Ketua DPP PDIP.

“Itu penanda KIB punya potensi pecah pada Pilpres mendatang,” ucap Dedi.

Terkait Puan dan Ganjar, menurut Dedi keduanya kader PDIP tersebut memiliki elektabilitas dan basis pendukung yang sama.

“Terkonfirmasi pendukung PDIP lebih loyal. Ganjar dan Puan sebetulnya elektabilitasnya sama, sumber mereka dari kader PDIP, bukan dari tempat lain,” jelas Dedi.

Dari Kalau PDIP berkoalisi dengan Golkar pascapertemuan Airlangga -Puan yang berlangsung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10/2022),, maka pasangan yang paling bisa diusung adalah Puan-Airlangga, dengan catatan Ganjar dijanjikan masuk kabinet.

“Semua akan diuntungkan, Airlangga bisa masuk bursa capres tanpa harus kehilangan tiket, dan PDIP tetap punya Ganjar yang punya daya ungkit terhadap kelompok di bawah, dan akan mendapatkan posisi sebagai anggota kabinet di masa depan. Usia Ganjar masih muda, masih ada kesempatan untuk berlaga di Pilpres 2029,” tandasnya.(rid/ipg)

Sentimen: positif (86.5%)