PIKIRAN RAKYAT - Penyidik Pembantu Unit I Reserse Kriminal Umum Polres Jakarta Selatan Brigadir Polisi Satu Martin Gabe Sahata menyebut ada kejanggalan saat melihat TKP pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada 8 Juli 2022 lalu.

Hal itu diungkap Martin dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Senin, 21 November 2022.

"Secara pribadi, saya melihat keanehan," ujarnya di persidangan.

Martin menerangkan, kejanggalan tersebut disebabkan tidak adanya cipratan darah dari Brigadir J di lantai di sepanjang TKP.

Baca Juga: Brigadir J Ditembak 7 Kali, Ronny Talapessy Tegaskan Bharada E Hanya Tembak 3 Kali

"Pada saat almarhum terkena tembakan, tidak ada tetesan darah yang berada di lantai," katanya.

Martin pun mengaku dirinya ikut membalikkan jasad Brigadir J bersama anggota Unit Identifikasi Satreskrim Polres Metro Jaksel Brigadir Polisi Kepala Danu Fajar Subekti.

Di saat itu pula, dirinya melihat luka tembakan di bagian dada Brigadir J. Namun dia hanya melihat satu luka tembakan.

"Saya perhatikan hanya cuma satu, Yang Mulia," ucapnya.***