Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Kab/Kota: Cianjur
Tokoh Terkait
Ketakutan Wapres Maruf Amin soal Polio di Aceh: Jangan Sampai Jadi Pandemi!
Ayobandung.com Jenis Media: Nasional
AYOBANDUNG.COM -- Wapres Maruf Amin sempat ditanya mengenai penanggulangan Polio di Aceh yang kini sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Penetapan Kejadian Luar Biasa Polio berawal dari satu kasus Polio di Kabupaten Pidie, Aceh. KLB diberlakukan karena bahaya polio yang dapat memicu kelumpuhan permanen.
Bahkan, kasus Polio juga bisa berujung kematian, apalagi pada anak di bawah lima tahun dan belum menerima vaksinasi polio.
Baca Juga: Akibat Gempa, Jalan Nasional Cianjur-Puncak Terputus Tertutup Material Longsor
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan bahwa Indonesia salah satu yang termasuk berisiko tinggi untuk penyebaran virus Polio.
"Kalau kita lihat pada 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota semua masuk kriteria tinggi, high risk, cakupan vaksinasi polio rendah semua. Jadi kini ke Indonesia high risk untuk terjadinya KLB (kejadian luar biasa) Polio," ujar Maxi dalam konferensi pers dilansir dari Suara.com.
Saat ini pemberian imunisasi polio di Indonesia menggunakan jenis polio tetes BOPV, atau bivalent oral polio vaccine.
Vaksin tersebut untuk mencegah virus polio tipe 1 dan 2, yang diberikan selama jangka waktu empat kali per empat bulan lewat oral.
Baca Juga: Tak Lolos PPPK 2022? Menpan RB Sebut Bisa Daftar CPNS 2023, Intip Syarat, Formasi, dan Dokumennya!
Pemberian vaksin kemudian dikombinasikan dengan Inactive Polio Vaccine (IPV) dalam sediaan injeksi, serta ada booster juga di usia 9 bulan bersamaan dengan pemberian vaksin campak atau rubella.
Cakupan vaksinasi OPV4 dan IPV termasuk rendah. Pada tahun 2020, cakupan OPV4 sebesar 86,8 persen dan IPV sebesar 37,7 persen. Sementara di tahun 2021 presentasi cakupan OPV4 menurun 80,2 persen dan IPV 66,2 persen. Sehingga, Pemerintah mengejar target untuk program imunisasi anak.
Ditemukan satu kasus polio di Aceh pada November 2022 dipengaruhi oleh tak berjalannya vaksinasi polio baik OPV4 maupun IPV selama empat tahun berturut-turut di kabupaten/kota Provinsi Aceh.
Maxi juga mengharapkan terlibatnya PKK, Pemerintah Daerah secara aktif, akan meningkatkan cakupan imunisasi polio pada anak.
Baca Juga: Sukses Dievakuasi, Kondisi Terbaru Ibu dan Balita Tertimbun Bangunan Akibat Gempa Cianjur
Wakil Presiden Maruf Amin pun buka suara soal hal ini. Ia meminta agar polio di Aceh segera diatasi supaya tak menyebar lebih luas lagi bahkan menjadi pandemi seperti dahulu.
"Saya kira supaya segera diatasi, jangan sampai ini menjadi pandemi seperti yang dulu ya. Oleh karena itu jangan sampai kemudian menjadi banyak, melebar lagi," kata Wapres di Surakarta, Senin 21 November 2022 dilansir dari Suara.com.
Ketakutan Maruf Amin juga membuatnya meminta agar kasus polio lebih diteliti dan dideteksi lagi.
"Supaya (penanggulangan) lebih teliti lagi dideteksi dan segera diatasi supaya tak melebar, sebab kalau jadi pandemi ini jadi masalah seperti yang pernah kita alami dulu, ada imunisasi polio sampai gerakannya nasional," lanjut Wapres Ma'ruf Amin. ***
Sentimen: negatif (66%)