Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Piala Dunia 2022
Grup Musik: BTS
Kab/Kota: Bogor
Tokoh Terkait
Pelaku Prank Mati Suri di Bogor Minta Maaf, Akui Terlilit Utang Miliaran
Ayobogor.com Jenis Media: Regional
AYOBOGOR.COM -- Tokoh Konghucu di Rancabungur, Kabupaten Bogor, Urip Satria (40 tahun) akhirnya meminta maaf karena berpura-pura hidup lagi setelah meninggal beberapa waktu lalu.
Urip meminta maaf lantaran telah membuat video dan pengakuan yang membuat publik heboh. Tak tanggung-tanggung, ia pun sampai nekad masuk peti mati demi membuat kebohongan.
Urip mengakui tidak pernah mati suri maupun meninggal dunia. Adapun alasannya berpura-pura meninggal karena terlilit utang yang cukup besar, yakni sebesar Rp 1,5 miliar.
“Pada kesempatan ini juga saya menyampaikan permohonan maaf khususnya kepada keluarga saya, juga kepada kerabat, tetangga dan pak polisi yang telah direpotkan juga seluruh masyarakat telah terganggu atas masalah ini,” kata Urip dilansir dari Republika.co.id, Senin, 21 November 2022.
Baca Juga: Tampil di Pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar, Jungkook Bikin BTS ARMY Bangga!
Ia pun berterima kasih kepada Polres Bogor yang telah menyadarkannya dan membantu mengatasi permasalahannya. Urip berjanji tidak akan kembali melakukan hal-hal yang mengganggu ketertiban umum dan melanggar hukum.
Urip mengaku melakukan skenario berpura-pura meninggal karena merasa terbebani dengan utang yang melilitnya. Selanjutnya, ia akan melakukan proses mediasi dengan pihak yang diutanginya.
“Pastinya (tetap dibayar). Merupakan bentuk pertanggungjawaban saya. Ini murni atas inisiatif saya,” kata Urip.
Sebelumnya, sebuah video viral karena menggambarkan jenazah seorang tokoh Konghucu bernama Urip Saputra, yang hidup kembali setelah dinyatakan meninggal dunia dan dimasukkan ke dalam peti.
Baca Juga: Bunga Langka Suweg Mekar di Kebun Raya Bogor, Bisa Dimakan
Namun Polres Bogor memastikan tidak ada fakta yang menunjukkan bahwa Urip mati suri. Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin, mengatakan saat peti mati dibuka, dipastikan Urip masih hidup.
Bahkan, ditemukan jika denyut nadi Urip masih normal dan masih bernafas. Maka itu pihak keluarga melakukan pertolongan pertana di puskesmas yang kemudian dirujuk ke RSUD Kota Bogor.
Sentimen: negatif (99.6%)