Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Nusa Mandiri
Kuliah Hanya Cari Gelar? Coba Masuk Prodi Sains Data
Republika.co.id Jenis Media: Nasional
Diharapkan generasi muda tidak salah jika memilih untuk kuliah sebelum bekerja
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diharapkan generasi muda tidak salah jika memilih untuk kuliah sebelum bekerja, terlebih bekal ilmu pengetahuan akan dianggap mumpuni oleh sebagian perusahaan dan dunia industri. Akan tetapi, dari pilihan masuk jenjang kuliah, ternyata ada dua pendapat lagi yang berbeda yakni kuliah yang hanya sekadar mencari gelar dan kuliah yang memang ingin menggali ilmu pengetahuan di luasnya samudera pengetahuan.
Menurut Tati Mardiana, ketua program studi (kaprodi) Sains Data Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Nusa Mandiri (UNM) mengatakan tidak ada salahnya mahasiswa kuliah untuk mencari gelar saja. Hal ini, bisa disebabkan karena ingin menyenangkan orang tuanya yang ingin sekali anaknya menjadi sarjana. Tetapi, tetap harus menjalankan proses belajar dengan baik dan sesuai aturan.
“Sedang, gelar akademik di masa depan masih berlaku dan memiliki pengaruh di dunia kerja. Misal, jika sesorang memiliki keterampilan A-Z akan memperoleh gaji setara UMR. Tetapi, dengan adanya gelar akademik baik D3/S1 bahkan ditambah rentetan sertifikasi pelatihan maka akan dinilai lebih oleh perusahaan, yang otomatis gaji akan lebih tinggi,” ungkapnya dalam sebuah wawancara eksklusif, Kamis (17/11/2022).
Selain itu, katanya, menyebutkan banyak posisi perusahaan yang hingga saat ini masih mengharuskan calon pekerja memiliki minimal gelar sarjana (S1). “Hal ini, dikarenakan lulusan sarjana dianggap memiliki wawasan, pengetahuan, dan pola pikir yang lebih matang untuk masuk ke dalam dunia kerja,” ujarnya.
Namun, jelasnya ada juga mahasiswa yang kuliah karena ingin memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. “Kampus sebagai perguruan tinggi, tempat mahasiswa menggali sumur-sumur pengetahuan,” tegasnya.
Dengan kuliah, paparnya mahasiswa akan memperoleh ilmu (hardskill), selain itu, kampus juga tempat pembentukan karakter (softskill) yang dibutuhkan di abad 21.
“Beberapa softskill yang dibutuhkan abad 21 seperti kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah, berkolaborasi dan kepemimpinan, ketangkasan dan kemampuan beradaptasi, inisiatif dan berjiwa enterpeneur, mampu berkomunikasi efektif baik secara oral maupun tertulis, mampu mengakses dan menganalisis informasi, dan memiliki rasa ingin tahu juga imajinasi,” paparnya.
Program studi (prodi) Sains Data, terangnya memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data dari berbagai sumber, menganalisis dan memodelkan data untuk mendapatkan wawasan (insight) yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
“Salah satu keuntungan kuliah di prodi Sains Data yakni lapangan pekerjaan yang sangat luas. Saat ini, banyak sekali dibutuhkan oleh banyak industri,” katanya.
Prodi Sains Data Kampus Digital Bisnis Universiats Nusa Mandiri (UNM), ungkapnya mahasiswa akan belajar beberapa hal seperti matematika, statistika, pemrograman, bisnis dan manajemen, teknologi finansial, social network analysis manajemen data, datawarehouse, big data, cloud computing, analisis dan visualisasi data, machine learning, data mining, text mining, business intelligence, pengolahan citra, sistem cerdas, kewirausahaan dan rintisan bisnis digital.
“Selain perkuliahan mahasiswa prodi Sains Data akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kampus merdeka, sertifikasi ketika lulus minimal 1 dan program magang,” jelasnya.
Kehadiran Prodi Sains Data UNM, tegasnya menjawab tantangan kebutuhan praktisi data Indonesia di masa depan, yang akan mencapai sembilan juta orang. “Mahasiswa Prodi Sains Data UNM sebagai Kampus Digital Bisnis siap memasuki dunia kerja dan merintis karier menjadi praktisi data dengan gaji yang fantastis,” ujarnya.
Sentimen: positif (50%)