Dukungan kepada Ilham Arief Sirajuddin atau IAS (kiri) terus mengalir menatap pemilihan gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024.

"Saya sudah keliling Luwu Raya. Alhamdulillah IAS sangat disenangi masyarakat Luwu Raya. Kami yakin, IAS ke depan bisa memperjuangkan kepentingan warga Luwu Raya," ujar Haji Lacinding.

RAKYATKU.COM, LUWU - Eks pendukung fanatik Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof-Andalan) saat pemilihan gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2018 lalu, siap memenangkan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) atau Gubernurku pada Pilgub 2024 mendatang.

Gubernurku adalah slogan baru yang digunakan Wali Kota Makassar 2004-2014 itu menatap Pilgub 2024 mendatang.

"Alhamdulillah, kami ikut senang tahu Pak Aco (sapaan IAS) kembali maju di Pilgub Sulsel. Kami dan keluarga besar insyaallah siap memenangkan beliau," kata Haji Lacinding kepada wartawan di Kabupaten Luwu, Senin (21/11/2022.

Baca Juga : Dialog Hangat di Lutra, Tokoh Masyarakat Jamin Sosok IAS Bukan Tipe Kacang Lupa Kulit

Alasan utama pengusaha hasil bumi itu dan keluarga besar mendukung IAS karena IAS dia kenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan masyarakat Luwu.

"Saya sudah keliling Luwu Raya. Alhamdulillah IAS sangat disenangi masyarakat Luwu Raya. Kami yakin, IAS ke depan bisa memperjuangkan kepentingan warga Luwu Raya," ujar Haji Lacinding.

Apalagi, sambungnya, IAS juga bukan orang lain di mata masyarakat Luwu. Istrinya, Aliyah Mustika Ilham, adalah orang asli Malangke. "Saya juga mendengar bagaimana besarnya perhatian IAS kepada anak muda Luwu Raya saat beliau menjabat sebagai wali kota," tuturnya.

Baca Juga : Tokoh Pemuda Larompong Sebut IAS Sangat Layak Pimpin Sulsel

Akhir pekan lalu, Haji Lacinding bersama sejumlah tokoh masyarakat Larompong menerima IAS di kediamannya. Sejumlah kepala desa yang dulu berada dalam barisan pemenangan Prof-Andalan pada Pilgub 2018 lalu juga turut hadir.

Tiga tokoh masyarakat Larompong yang juga menjadi pentolan pemenangan Prof-Andalan ikut menyatakan sikap mendukung IAS pada pilgub nanti. Mereka adalah Haji Nasir, Suwanto, dan Arifin.

Ketika itu, Haji Nasir menitip pesan kepada IAS agar tidak melupakan kepentingan pejuangnya jika mendapat kepercayaan memimpin Sulsel kelak.