AKURAT.CO Keluarga korban, penyintas Tragedi Kanjuruhan hingga suporter Aremania juga melaporkan petugas Polri atas dugaan melanggar Standar Operational Produser (SOP) dalam pengamanan laga Persabaya kontra Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober lalu. 

"Kalau ke Divpropam itu tujuannya untuk melaporkan dugaan pelanggaran disiplin atau etik terhadap petugas polri yang kami duga melakukan tindakan di luar SOP," ujar kuasa hukum Tim Gabungan Aremania (TGA), Anjar Nawan Yusky kepada wartawan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Sabtu (19/11/2022).

"Melakukan tindakan kepolisian yang berlebihan, melakukan kekerasan yang tidak terukur dalam hal ini mengarahkan gas air mata ke tribun, kan begitu," imbuhnya.

Anjar menyampaikan, kebanyakan orang yang menjadi korban dalam peristiwa Kanjuruhan tidak melakukan penyerangan ke aparat maupun pengrusakan fasilitas stadion. Sehingga, pihaknya mempertanyakan alasan aparat menembakkan gas air mata yang berujung kematian ratusan suporter.

"Kami nilai tindakan itu yang berlebihan, kami akan maka kami akan laporkan ke Divisi Propam Mabes Polri," tegasnya.

Namun, lantaran pelayanan pengaduan Divpropam tengah ditutup karena akhir pekan, maka laporan akan kembali ditindaklanjuti pada Senin (21/11/2022).[]