Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Hewan: Ayam
Kab/Kota: Sukoharjo, Karanganyar, Solo
Tokoh Terkait
Slamet Riyadi
Ribuan Porsi Makan Gratis Setiap Hari Disediakan Selama Muktamar
Republika.co.id Jenis Media: Nasional
Semua yang datang ke dapur umum bisa makan gratis, meski bukan tamu muktamar.
REPUBLIKA.CO.ID,SURAKARTA -- Panitia Muktamar 48 menyiapkan dapur umum di enam lokasi-lokasi muktamar. Hal ini agar kebutuhan makan penggembira Muktamar 48 Muhammadiyah-Aisyiyah dan siapapun yang datang di lokasi-lokasi Muktamar 48 tetap terjaga.
Pemilihan enam dapur umum dipersiapkan pula agar mudah dijangkau oleh siapapun. Koordinator Dapur Umum Muktamar 48 yang berlokasi di Balai Desa Gonilan, Edy Purwanto mengatakan, lokasi dapur umum tersebar di beberapa titik.
Di Kabupaten Sukoharjo ada di Balai Desa Gonilan, Jalan Garuda Mas, Geduren, Gonilan, Kecamatan Kartasura, SMP IT Muhammadiyah Al Kautsar dan Jalan Slamet Riyadi No.7, Gempol, Gumpang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Untuk Kabupaten Karanganyar ada di SD Muhammadiyah Plus Malangjiwan, Ngerangan, RT 3 RW IV, Gawanan, Kecamatan Colomadu. Lalu, SD Muhammadiyah Program Unggulan, Kompleks Masjid Sabilul Huda dan SD Muhammadiyah Program Khusus Baturan.
Sedangkan, di Kota Solo ada di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta, Jalan A. Yani Tempur Rejo RT 05 RW 02 , Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari. Ia menekankan, semua yang datang ke dapur umum bisa makan gratis, meski bukan tamu muktamar.
"Memang ini diadakan untuk penggembira muktamar yang jauh-jauh dan yang dekat, tapi tukang ojek dan yang lain-lain juga boleh makan di sini dengan gratis," kata Edy, Ahad (20/11).
Edy menjelaskan, pada Jumat (18/11) kemarin dapur umum di Gonilan menyediakan sebanyak 1.500-2.000 porsi. Pada Sabtu (19/11) 2.500-4.000 porsi. Kemudian, pada hari terakhir pelaksanaan muktamar Ahad (20/11) disiapkan 1.500-2.000 porsi.
Uniknya, semua itu bisa diakses oleh siapa saja yang datang dan ingin makan tetap akan dilayani tanpa pengecualian. Terkait menu, Edy menerangkan, mereka mencoba variatif dengan menghadirkan menu-menu makanan yang beda setiap harinya.
Misal, hari terakhir ini disediakan sayur oseng kentang dan labu siam, lauknya telur ayam balado. Untuk minuman disediakan air mineral, kopi dan teh hangat. Masakan dipantau tim quality control yang membimbing dan memberi masukan kualitas makanan.
Dengan begitu, Edy berharap, makanan yang mereka masak tidak cuma memenuhi kebutuhan makan, tapi tidak mengecewakan mereka yang menyantap. Selain itu, untuk menjaga stamina relawan, tugas memasak menerapkan sistem piket.
"Kita mulai masak untuk sarapan pagi biasanya jam satu atau dua dini hari, siang juga. Sebab itu, kita ada piket agar relawan tidak terlalu berat aktivitasnya," ujar Edy.
Sentimen: positif (87.7%)