Sentimen
Negatif (96%)
20 Nov 2022 : 19.29
Informasi Tambahan

Event: Piala Dunia 2022

Kab/Kota: bandung, Semarang, Bogor

Kasus 'Mati Suri' di Bogor Cuma Trik Menghindari Lilitan Utang, Pelaku Trauma dan Susah Ditanya

20 Nov 2022 : 19.29 Views 7

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Kasus 'Mati Suri' di Bogor Cuma Trik Menghindari Lilitan Utang, Pelaku Trauma dan Susah Ditanya

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Kasus mati suri di Bogor ternyata sekadar trik yang dilakukan oleh US dan istrinya untuk menghindari lilitan utang.

Kasus mati suri tersebut berawal dari sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang menurut keterangan telah meninggal dunia dan dimasukkan ke peti mati namun hidup kembali.

Hal itu sempat menggegerkan dunia maya beberapa waktu belakangan dengan dugaan bahwa dirinya mengalami mati suri.

Baca Juga: Pria di Bogor yang Pura-pura Mati Terlilit Utang Rp 1,5 Miliar, Uangnya Beli Apa Saja?

Menurut keterangan, awalnya pihak keluarga kaget mendengar berita kematian tersebut dan dan berkumpul di rumah US.

Di kediamannya, orang-orang terkejut ketika membuka peti mati karena menemukan US masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Sontak hal tersebut membuat pihak keluarga segera melarikannya ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut.

Menurut keterangan Saputra, kakak US, diketahui sebelumnya bahwa dia sedang berkegiatan di Semarang dan meninggal di sana karena sakit.

Baca Juga: Seniman dan Budayawan Kabupaten Bandung Mati Suri, Kurang Manfaatkan Sarana Virtual

Pihak kepolisian langsung turun tangan mengusut kasus tersebut karena terdapat beberapa kejanggalan.

“Kami sudah menemukan fakta-fakta lain berdasarkan keterangan saksi yang ada dan ini sedang kami lakukan pendalaman, sedang konfirmasi antara satu keterangan dengan keterangan yang lainnya,” ucap Kapolres Bogor, AKBP Iman Imannuddin dalam wawancaranya di kanal YouTube tvOneNews.

Fakta awal yang didapati polisi adalah bahwa jasad tidak dibawa dari Semarang ke Bogor setelah memeriksa data penerbangan dan tidak menemukan sama sekali pesawat yang membawa jenazah pada hari yang dimaksud.

AKBP Iman menjelaskan juga bahwa sampai saat ini tidak ditemukan fakta mengenai mati suri seperti yang dijelaskan oleh istri US.

Baca Juga: Elly Sugigi Dikabarkan Cerai dengan Irwan Aher, Ingin Fokus Nyaleg hingga Berjanji Tidak Akan Menikah Lagi

Sementara itu dokter yang memeriksa US juga mengatakan bahwa tidak ada sama sekali tanda-tanda bahwa dirinya mengalami mati suri seperti yang dikatakan oleh pihak keluarga.

Fakta lain yang didapat polisi adalah ternyata US dan istrinya melakukan perjalanan dari hotel di kawasan Jakarta Selatan menuju Kabupaten Bogor sambil memesan peti mati dengan alasan untuk keluarganya yang meninggal di Bogor.

Masih dari tvOneNews, AKP Yohanes Redhoi Sigiro menerangkan hal tersebut sembari menjelaskan kronologi sampai US tiba di Bogor.

“Kemudian kedua orang ini masuk ke dalam ambulans yang membawa peti jenazah tersebut yang masih diwrapping plastik bening dibantu oleh dua sopir petugas ambulans. Di perjalanan menuju Bogor sempat berhenti di Rest Area di Bogor,” terangnya.

Baca Juga: Karim Benzema Resmi Tidak Bela Prancis di Piala Dunia 2022 Imbas Cedera, Siapa Penggantinya?

Sopir ambulans yang hendak menjalankan ambulansnya lagi kemudian heran melihat US sudah tidak ada di dalam mobil dan istri US menjelaskan bahwa US sudah pergi.

US yang dikatakan pergi dan tidak akan melanjutkan perjalanan menaiki ambulans ternyata dia masuk ke dalam peti mati.

“Sesampainya di Bogor, di tempat tujuan, peti diturunkan dan ternyata si bapak sudah ada di sana dan ditemukan diduga meninggal dunia yang ternyata palsu,” tutupnya.

Istri US menceritakan kepada sopir ambulans ketika sampai di Bogor bahwa mereka terlilit hutang yang cukup besar, namun tidak diketahui seberapa besar utangnya.

Baca Juga: Cara Refund E-Materai yang Sudah Kadung Beli saat Seleksi PPPK 2022, BKN: Mohon Maaf atas Ketidaknyamanan ini

Polisi belum menentukan pasal untuk kedua orang tersebut sebab US dan istrinya masih dalam masa pemulihan trauma dan tidak bisa dutanyai dulu.***

Sentimen: negatif (96.6%)