Sentimen
Positif (78%)
20 Nov 2022 : 11.28
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Purwokerto

Haedar Nashir Berpeluang Kembali Nakhodai PP Muhammadiyah untuk Kali Kedua

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

20 Nov 2022 : 11.28
Haedar Nashir Berpeluang Kembali Nakhodai PP Muhammadiyah untuk Kali Kedua

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Haedar Nashir mendapat suara terbanyak dalam pemilihan secara elektronik (e-voting) pada Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Sabtu (19/11) malam. Dia diperkirakan bakal menjadi ketua umum untuk kali kedua.

Ketua Panita Pemilihan Ahmad Dahlan Rais seusai pemilihan mengatakan, 13 orang terpilih sebagai anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM). Dari 39 calon pimpinan, yang menempati urutan teratas dalam pemilihan adalah Haedar Nashir (2.203 suara).

Setelah Haedar Nashir jumlah perolehan suara berikutnya, Abdul Mu’ti (2.159), Anwar Abbas (1.820), Busyro Muqoddas (1.778), Hilman Latief (1.675), dan Muhadjir Effendy (1.598).

Selain itu, Syamsul Anwar (1.494), Agung Danarto (1.489), Saad Ibrahim (1.333), Syafiq A. Mughni (1.152), Dadang Kahmad (1.119), Ahmad Dahlan Rais (1.080), dan Irwan Akib (1.001).

Ke-13 orang tersebut, Minggu (20/11) ini akan menggelar rapat. Dahlan menyatakan, dari perolehan nama tersebut kemungkinan besar yang menjadi ketua umum adalah yang mendapat suara terbanyak.

Hal itu juga untuk menghargai yang mendapat suara terbanyak. Ketua umum yang terpilih dalam rapat 13 orang itu harus diminta persetujuan kepada muktamirin. Sedangkan sekretaris umum ditunjuk oleh ketua umum terpilih.

Dahlan mengungkapkan, ada sejarah bahwa yang menjadi ketua umum PP Muhammadiyah bukan yang dipilih oleh muktamirin. Contohnya Muktamar di Purwokerto pada 1950-an. Pimpinan terpilih tak ada yang mau menjadi ketua umum.

Akhirnya, muktamirin meminta Buya Sutan Mansur di Sumatra Barat untuk memimpin Muhammadiyah. Buya bersedia lalu hijrah ke Jawa untuk menjadi ketua umum.

Rapat formatur untuk memilih ketua umum biasanya juga tak berlangsung lama. Dalam Muktamar Makassar pada 2015, rapat hanya berlangsung 10 menit. Itu sebagian besar waktu untuk doa demi kemaslahatan Muhammadiyah. Saat itu, Dahlan juga menjadi panitia pemilihan. “Tak ada deadlock,” ujar Dahlan.

Pemilihan 13 orang itu berlangsung Minggu malam. Dimulai sekitar pukul 20.00 WIB, e-voting berakhir sekitar pukul 23.30 WIB. Jumlah pemilihnya 2.519. Masing-masing memilih 13 nama. (jawapos)

Sentimen: positif (78%)