Pameran dan Festival Kopi Togetherness Jadi Ajang Promosi Budaya Indonesia dan Qatar
Tribunnews.com Jenis Media: Nasional
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan kopi dapat menjadi diplomasi antar kebudayaan.
Tanaman kopi di Indonesia, menurut Hilmar, juga memiliki fungsi sebagai penghasil oksigen juga berperan dalam menjaga lingkungan dengan proses pertanian yang berkelanjutan.
"Kopi sebenarnya media diplomasi, media untuk mencairkan suasana, melalui pameran ini, para penikmat dan penggiat kopi dapat berinteraksi dengan disiplin ilmu lain seperti pemerhati lingkungan, kuliner dan gaya hidup serta berbagi pandangan untuk meningkatkan apresiasi terhadap Kopi Indonesia dari hulu hingga hilir, lebih dari itu," ujar Hilmar melalui keterangan tertulis, Minggu (20/11/2022).
Kemendikbudristek bakal menyelenggarakan Pameran dan Festival ‘Kopi Togetherness’, yang juga menjadi kick-off dari kerja sama bilateral Indonesia dan Qatar.
Baca juga: Pusat Edukasi Minyak Sawit, Kopi dan Kakao Dibangun di Medan
Sepanjang tahun 2023, Indonesia menjadi negara mitra penyelenggaraan Qatar Year of Culture.
Dalam perhelatan tersebut, Indonesia dan Qatar akan saling mempromosikan kekayaan budaya masing-masing negara.
Berbagai kekayaan budaya Indonesia akan dipamerkan di Qatar dan sebaliknya kekayaan budaya Qatar akan dipamerkan di berbagai event kebudayaan di Indonesia.
Kedua negara sepakat mengangkat Kopi sebagai tema besar. Budaya Kopi di Indonesia akan dipamerkan selama enam bulan di Museum Nasional Qatar, dengan berbagai event penyerta.
Sedangkan di Indonesia mulai dari 19 November sampai 18 Desember 2022, Area Sunken Museum Nasional Indonesia akan menjadi lokasi Pameran “Kopi Togetherness.
Pameran ‘Kopi Togetherness’ dibagi 5 subtema: Kopi Bumi, Kultur Kopi, Kopi Kini, Kopi Kita, dan Kopi Merdeka.
Kopi Bumi mengangkat relasi Kopi sebagai sumber daya agrikultural yang memberi sumbangsih dan keberlanjutan pada lingkungan dan beragam upaya masyarakat dan komunitas untuk memberdayakannya.
Baca juga: Manfaat Kopi untuk Rambut: Cegah Kerontokan hingga Merangsang Pertumbuhan Rambut
Kultur Kopi mengangkat berbagai aspek kebudayaan, sejarah dan kearifan lokal yang diciptakan di berbagai pelosok nusantara.
Kopi Kita dan Kopi Kini menghadirkan berbagai narasi keseharian, kreativitas dan kehidupan sosial yang terhubung oleh skena kopi Indonesia.
Subtema ini dihadirkan dalam rangkaian karya instalasi oleh enam komunitas atau kolektif seniman yang diundang khusus untuk merespon tema ‘Kopi Togetherness’, yaitu, duo musisi elektronik Bottlesmoker, komunitas graffiti dan street art Mahavisual (featuring Stereoflow, Alphabad.xyz, Popo Mangun, Yessiow, dan Gardu House).
Lalu kolektif arsitektur Ugahari, jejaring penggambar (sketchers) nusantara Indonesia Sketchers, jejaring aktivis kopi Komunitas Jenama Kopi (featuring Smesta, Popsiklus, Gunagoni, Debbybyday, Koleksi Karta, Craft Denim, dan kelompok perupa dan seni pertunjukan Paguyuban Gegerboyo.
Sentimen: positif (98.3%)