Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Paris
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Ferdy Sambo Diminta Ganti Pengacara, Kamaruddin: Daripada Bayar Mahal tapi Tidak Berguna
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Perkembangan kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih terus bergulir.
Sekuriti Ferdy Sambo, Damson yang hadir sebagai saksi dalam persidangan memberikan pernyataan mengejutkan.
Dia mengatakan, Brigadir J semasa hidup kerap mengajaknya ke klub malam.
Kamaruddin Simanjuntak yang merupakan pengacara keluarga Brigadir J, menuding Damson hanya mengarang cerita.
Baca Juga: Brigadir J Dituduh Ajak Sekuriti Ferdy Sambo ke Klub Malam, Kamaruddin Simanjuntak: Seolah ART di Singapura
“Dia cuma polisi pangkat Brigadir, pendapatannya di bawah Rp5 juta, bagaimana dia bisa berpenghasilan 15 juta ini gak masuk akal. Dan diketahui pula oleh asisten rumah tangga, dan ikut pula asisten rumah tangga itu ke klub malam apa itu main perempuan,” ujar Kamaruddin.
Selain itu, pihak terdakwa menuding Brigadir J memiliki wanita lain selain kekasihnya, Vera Simanjuntak. Pihak terdakwa menuding wanita lain dalam kehidupan Brigadir J bernama Ayu dan Vita.
“Ketika dia dalam keadaan kesesakkan karena mau menghadapi sakaratul maut tanggal 19 Juni dan 21 Juni siapakah wanita yang dihubungi oleh Brigadir Yosua adalah Vera, kepada Vera lah dicurahkan isi hatinya bahkan bukan pada ibunya,” ucap Kamaruddin.
Baca Juga: Mantan Kabais TNI Ungkap Sosok Penting yang Seharusnya jadi Saksi di Kasus Brigadir J
Menurutnya, itu menunjukkan Vera adalah kekasih sejati yang dipercaya oleh Brigadir J. Selain itu, sehari sebelum dibunuh, Brigadir J juga menghubungi Vera.
“Ganti saja Pak Ferdy Sambo penasihat hukummu itu daripada kamu bayar penasihat hukum mahal-mahal tapi tidak berguna untuk membela kamu dari 340 lebih bagus pakailah yang hebat-hebat sekelas Hotman Paris dan kawan-kawan,” tutur Kamaruddin di kanal YouTube Irma Hutabarat.
Ia mengaku rela membayar pengacara hebat untuk Ferdy Sambo sehingga bisa adu argumentasi dan menciptakan persidangan yang menarik.
Ia mencontohkan, ketika Otto Hasibuan menjadi pengacara Jessica Kumala Wongso dalam kasus kopi sianida, pemirsa mendapatkan ilmu pengetahuan karena Otto adalah orang yang cerdas.
“Ada ilmu pengetahuan baru yang kita serap dari persidangan itu karena yang bertanding adalah pakar-pakar hukum dan pendapat hukumnya itu jago-jago semua. Ketika sidang Ferdy Sambo ini yang notabene dia pangkat jenderal bintang dua, otak kita hanya dijejali dengan seks dan pelecehan,” kata dia.***
Sentimen: positif (61.5%)