Sentimen
IJTI dan Kemenag Gelar Fellowship Jurnalis Bahas Penguatan Moderasi Beragama
Okezone.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) berusaha terus meningkatkan kompetensi dan pengetahuan tentang jurnalistik bagi para jurnalis televisi. Salah satunya melalui program Fellowship Jurnalis Televisi yang mengangkat tema “Moderasi Beragama Pererat Perbedaan”.
Kegiatan yang diinisiasi IJTI bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) selain untuk meningkatkan kompetensi juga mendorong pemahaman yang luas bagi para jurnalis televisi tentang moderasi beragama di tanah air.
Fellowship dibuka dengan workshop yang digelar secara daring diikuti oleh para peserta jurnalis televisi dari berbagai media dan berlangsung selama dua hari.
Kepala Biro Humas, Data dan Infomasi Akhmad Fauzin mengatakan bahwa keberadaan para jurnalis khususnya para jurnalis televisi memiliki peran signifikan sebagai influencer terkait pentingnya nilai-nilai moderasi beragama bagi terjaganya kerukunan dan harmoni bangsa.
Baca juga: Kerja Sama dengan KPU, Ketua IJTI: Jurnalis Akan Jaga Kualitas Pemilu 2024
“Peran jurnalis menyampaikan narasi-narasi akan arti penting dari moderasi beragama berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia, bangsa yang pernah dikatakan Rektor Universitas Al-Azhar Syekh Mahmud Syaltut potongan dari surga,” ujar Fauzin, Sabtu (19/11/2022).
Baca juga: Bersama IJTI, KPU Harap Bisa Mencerahkan Masyarakat saat Pemilu 2024
Ketua Umum IJTI Herik Kurniawan menerangkan bahwa fellowship tentang moderasi beragama diikuti hampir seluruh jurnalis televisi dan pegiat audio visual.
“Kami berharap, melalui workshop ini akan hadir agen-agen perubahan dan moderasi beragama dan menularkan pengetahuannya pada rekan media di daerah masing-masing dan mampu memberikan nilai positif bagi negeri ini,” katanya.
Baca Juga: Lifebuoy x MNC Peduli Ajak Masyarakat Berbagi Kebaikan dengan Donasi Rambut, Catat Tanggalnya!
“Melalui workshop ini seluruh rekan-rekan jurnalis akan ditingkatkan pemahaman moderasi beragama secara filosofis dan teknis. Ini jadi model konten untuk mendukung penguatan moderasi beragama,” sambungnya.
Pada hari kedua, para jurnalis yang terbagi dalam empat kelompok akan menyampaikan produk jurnalistiknya yang memiliki muatan moderasi beragama.
Sentimen: positif (100%)