Pada survei tersebut, simulasi pasangan Anies-AHY mencatatkan 32 persen. Lebih tinggi daripada saat Anies dipasangkan dengan kader PKS Ahmad Heryawan yang hanya mencatat elektabilitas 28,7 persen.

“Survei ini menunjukkan bahwa komposisi Anies-AHY tidak hanya akan tampil kompetitif di ajang Pilpres 2024 mendatang, tetapi juga berpotensi menjadi kuda hitam yang memenangkan pertarungan,” kata peneliti senior Indostrategic Jino Putra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/11).

Sebab, lanjut Jino, AHY bisa menjadi pendongkrak elektabilitas yang signifikan, dibanding nama-nama alternatif cawapres yang lain.

“Jika diukur dari aspek ideologi, logistik, jaringan partai, kedekatan pada pemilih muda, memang AHY figur yang paling rasional untuk disandingkan dengan Anies,” katanya.

Jika komposisi itu bisa diwujudkan, kata Jino lagi, Anies-AHY bisa menjadi magnet politik bagi kekuatan nasionalis-religius yang selama ini terpolarisasi oleh narasi-narasi identitas yang tidak produktif.

“Anies-AHY bisa jadi magnet politik yang kuat untuk mengonsolidasikan kekuatan politik nasionalis-religius,” tandasnya.