Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Bank Mandiri
Hewan: Gajah
Kab/Kota: Tiongkok, Glodok, Ancol, Mangga Besar, Biak
Tokoh Terkait
Heboh Temuan Harta Karun di Proyek MRT, Terkubur 1 Abad Lebih
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengerjaan proyek MRT Jakarta menyingkap peninggalan zaman Belanda. Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) yang terkubur lebih ratusan tahun ditemukan di lokasi proyek.
Mulai dari keramik dan tembikar, hingga rel trem yang terakhir dioeprasikan pada era pemerintahan Presiden Soekarno.
Hasil penemuan itu kini ada yang dipamerkan di Galeri MRT Jakarta, Stasiun Kota.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, bukan tidak mungkin cagar budaya yang ditemukan saat ini bertambah. Pasalnya, proses pengerjaan masih berlangsung.
"Iya kita antisipasi akan menemukan lagi atau bertambah karena proses persiapan pembangunan stasiun yaitu archeological test pit di berbagai titik pembangunan stasiun yang masih berlangsung," kata Silvia dikutip Kamis (17/11/2022).
Tulang dan GigiSaat pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2 di kawasan Monas, ditemukan beragam artefak bersejarah.
PT MRT Jakarta pada 31 Mei 2021 mengungkapkan, telah ditemukan tulang sendi dan gigi gigi bovidae (hewan pemamah biak, seperti kerbau, antelop, bison). Juga ditemukan fragmen keramik Tiongkok, fragmen keramik Eropa, peluru, botol tembikar, hingga koin Belanda.
Menurut ahli cagar budaya, semua berasal dari abad ke 18 sampai 20 Masehi.
Saksi Sejarah DKI JakartaTak berhenti di situ, saat pengerjaan di jalur Bundaran HI-Ancol, kembali ditemukan 'harta karun' bersejarah di proyek MRT Jakarta.
Berupa sisa-sisa infrastruktur dari abad ke 17-18 yaitu saluran air kuno Batavia.
Selain itu, ditemukan trem dan struktur jembatan Glodok kuno yang dulu digunakan untuk menyeberang kali.
Arkeolog Prof Junus Satrio Atmodjo mengatakan, penemuan ini adalah saksi besar perubahan kehidupan budaya di Jakarta. Di mana, modernisasi tidak berhenti di abad ke 17 melainkan berkembang sampai saat ini.
Dari timeline yang dibuatnya, pipa terakota itu terbangun pada tahun 1750-an, di zaman VOC, pipa air dibangun pada 1920-an, hingga rel trem pada 1883-1959.
"Rel trem penemuan penting di depan Museum Bank Mandiri," katanya.
Penemuan jalur trem ini cukup panjang. Ditemukan di jalur pembangunan MRT paket pekerjaan CP 202 Harmoni-Mangga Besar hingga CP 203 Mangga Besar-Kota.
"Panjang banget, jadi di rel trem ini ada di paket kontrak 202 dan 203 jadi mulai dari ujung Gajah Mada sampai Jl. Pintu Besar Selatan," imbuhnya.
Dia menyebut penemuan ini krusial, merupakan saksi bisu peradaban Jakarta sejak abad 18.
Junuus mengungkapkan, saluran air kuno Batavia yang merupakan bagian dari sistem pasokan air bersih ke kota Batavia pada abad 18. Yang dialirkan melalui kolam air menuju benteng/kastil Batavia.
"Ini adalah satu yang krusial. Kita menemukan struktur (pengairan) 400 meter dari abad 18 yang tidak dapat ditemukan di tempat manapun di kota manapun di Indonesia," ujar Junus.
Rel Trem KunoSeperti disebutkan Manajemen MRT Jakarta sebelumnya, peninggalan-peninggalan bersejarah kemungkinan masih banyak terpendam di jalur proyek MRT Jakarta.
Terbukti, saat pengerjaan Fase 2 di asera CP 202 Harmoni ditemukan rel trem kuno peninggalan Belanda. Dengan kedalaman sekitar 27 cm dari permukaan aspal jalan.
Menurut Tim Arkeolog Eskavasi Jalur Trem MRT Jakarta Fase 2, rel tersebut merupakan tertua dan pertama di Indonesia. Bahkan di Belanda sendiri belum pernah dibuat.
Asisten Tim Arkeolog Eskavasi Jalur Trem MRT Jakarta Fase 2 Argi Arafat menjelaskan, pembangunan jalur trem pertama kali dilakukan Kompeni Belanda di Indonesia, tepatnya Batavia (Jakarta) pada zaman itu. Semua percobaan dan perencanaan sistemnya diuji coba di Batavia.
"Jalur trem ini adalah jalur rel tertua dan pertama di Indonesia. Bahkan di Belanda pun belum dibuat, semua trial dan segala macamnya dilakukan di Indonesia," ujar Argi saat ditemui CNBC Indonesia di proyek pembangunan MRT Area CP 202, Rabu (16/11/2022).
Jalur trem ini beroperasi pada tahun 1869 hingga 1962. Rel trem yang menghubungkan kota Batavia berfungsi sangat penting untuk transportasi massal masyarakat pada zaman itu.
Kemudian pada era Presiden Soekarno, jalur trem di Jakarta ditutup secara bertahap sejak tahun 1960-1963.
Adapun alasan dihilangkannya trem pada masa itu, menurut arsip dari tim arkeologi, ialah karena terjadi banyak masalah seperti pemogokan kerja, inflasi tinggi, kondisi politik dalam negeri yang belum stabil, dan penumpang gelap.
[-]
-
Ada 'Harta Karun' di Proyek MRT, Ini Penampakannya(dce/dce)
Sentimen: positif (91.4%)