Sentimen
Negatif (99%)
19 Nov 2022 : 17.22
Tokoh Terkait

Membedah Isi 1.186 Halaman Deklarasi Kesepakatan KTT G20 Bali

19 Nov 2022 : 17.22 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Membedah Isi 1.186 Halaman Deklarasi Kesepakatan KTT G20 Bali

Jakarta, CNBC Indonesia - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali resmi berakhir pada Rabu (16/11/2022). KTT menghasilkan 52 kesepakatan yang tertuang dalam G20 Bali  Leaders' Declaration, di mana sejumlah poin penting disepakati terkait perang dan penanganan krisis energi.

Poin inti kesepakatan dalam G20 Bali Leaders' Declaration tertuang dalam 17 halaman. Namun, dokumen deklarasi serta annex mencapai 1.186 halaman,

Deklarasi yang menjadi sorotan tentu saja terkait perang Rusia- Ukraina. Perang yang berlangsung sejak akhir Februari 2022 tersebut membayangi pertemuan pemimpin G20.

-

-

Pasalnya, perang langsung melibatkan Rusia yang selama ini menjadi salah satu poros kekuatan di G20. Perang juga tidak hanya mengganggu stabilitas geopolitik tetapi juga melambungkan harga komoditas pangan dan energi ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Akibatnya, inflasi global pun melonjak sementara di sisi lain perlambatan pertumbuhan terus mengancam.

"Sebagian besar anggota (G20) mengutuk keras perang dan menekankan hal itu (perang) menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan meningkatkan kerentanan di perekonomian global," demikian tertulis dalam dokumen deklarasi.

Anggota G20 melihat perang telah membawa dampak yang lebih buruk terhadap ekonomi global karena menghambat laju pertumbuhan, melambungkan inflasi, serta mengganggu rantai pasokan global.

G20 juga melihat perang telah meningkatkan kerawanan energi dan pangan hingga risiko stabilitas keuangan global. "Ada banyak perbendaan pandangan dan penilaian mengenai situasi (perang) dan sanksi. Kami menyadari bahwa G20 bukanlah forum untuk menyelesaikan masalah keamanan, tapi permasalahan keamanan ini dapat memberikan konsekuensi yang signifikan terhadap ekonomi global," tulis dokumen tersebut.

Deklarasi tidak menyebut "seluruh anggota" tetapi "sebagian besar" karena anggota G20 masih terbelah dalam soal perang Rusia-Ukraina.  Kelompok Dunia Barat seperti Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa dari awal perang sudah terang-terangan menentang perang.

Mereka juga sudah menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Rusia seperti mengeluarkan bank-bank Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT serta melarang impor batu bara dari Negara Beruang Merah.

Sebaliknya, China dan India lebih bersifat abu-abu. China dan India menjadi mitra dagang utama Rusia setelah perang.  Kedua negara memanfaatkan diskon yang diberikan Rusia dalam pembelian komoditas seperti minyak mentah dan batu bara.

Perdagangan China-Rusia sepanjang Januari-Oktober 2022 melonjak 33% menjadi US$ 153,94 miliar. Impor China dari Rusia melonjak 50% menjadi US$94,34 miliar dalam 10 bulan tersebut.

Deklarasi terkait perang adalah hal yang paling ditunggu dunia mengingat ada begitu banyak pro-kontra sebelum KTT. Termasuk di dalamnya adalah kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Bali.

Sentimen: negatif (99.2%)