Menkes Nyatakan Kasus Gangguan Gagal Ginjal Akut di Indonesia Selesai Diatasi
Prfmnews.id Jenis Media: Nasional
PRFMNEWS – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa kasus gangguan gagal ginjal akut di Indonesia sudah selesai teratasi.
Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa kasus gangguan gagal ginjal akut berhasil diatasi, karena pemerintah telah menghentikan sementara konsumsi obat sirup.
“Kalau ginjal akut, dari sisi Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah selesai. Kenapa? Sebab sejak kami berhentikan obat-obatan tersebut, itu kasusnya turun drastis,” kata Budi Gunadi Sadikin yang dikutip dari ANTARA hari ini, Sabtu, 19 November 2022.
Baca Juga: Polri Segera Tetapkan Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak
Keputusan menghentikan konsumsi obat sirup ini sejak 18 Oktober 2022 bersama dengan uji coba penawar Fomepizole terhadap 10 pasien di RSCM Jakarta dan terbukti efektif untuk pemulihan pasien.
Selain itu, pengumuman mengenai obat sirup yang aman berdasarkan uji keamanan dan mutu produk yang dilakukan BPOM pada 23 Oktober 2022.
“Sudah tidak ada kasus baru lagi, sudah dua setengah pekan. Jadi sudah selesai,” ujar Menkes RI.
Baca Juga: BPKN Bentuk Tim Pencari Fakta Kasus Gagal Ginjal Akut, Berikut 9 Anggotanya
Hasil investigasi pun telah membuktikan bahwa obat-obatan sirop yang mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol adalah penyebab gangguan gagal ginjal akut.
“Begitu sudah kami stop, sudah enggak ada lagi kasus baru. Situasi rumah sakit sudah turun terus yang dirawat ginjal akut,” ungkap Budi.
Saat ini, jumlah keseluruhan gagal ginjal akut di Indonesia yaitu 324 kasus gagal ginjal akut, 200 meninggal dunia dan 111 pasien sembuh, serta 13 orang masih dirawat.
Baca Juga: Kabar Baik dari Kemenkes : Kasus Gangguan Ginjal Akut Anak Terus Menurun Sejak 18 Oktober
“Kematian masih ada dua hari lalu atau tiga hari yang lalu. Ada tambahan satu, tapi itu kematian karena sisa-sisa yang dulu, karena sudah terlampau rusak ginjalnya, sudah 35 hari di rumah sakit, enggak bisa diperbaiki,” pungkas Budi.***
Sentimen: negatif (99.8%)