Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Klaten, Kendal, Biak, Sorong
Tokoh Terkait
Indra Charismiadji
Hari Guru Nasional: Tuntut Tenaga Pendidik untuk Melek Digital
Krjogja.com Jenis Media: News
Krjogja.com - JAKARTA – Dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional yang akan datang pada tanggal 25 November, KEMKOMINFO menggelar webinar bertajuk 'Transformasi Digital Sektor Pendidikan' pada Rabu (16/11/2022). Hadir dalam webinar ini pembicara yang kompeten di bidangnya yaitu I Nyoman Adhiarna (Direktur Ekonomi Digital Kominfo RI), Dian Rachmat Yanuar (Sekda Kabupaten Kuningan), Hendi Pratama (Founder EdutransID) dan Indra Charismiadji (Direktur Eksekutif CERDAS).
Kegiatan ini diikuti lebih dari 1000 guru yang berasal dari disiplin ilmu yang berbeda secara luring di Kabupaten Kuningan dan secara daring di seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Direktur Ekonomi Digital Kominfo RI, I Nyoman Adhiarna mengatakan visi Indonesia 2045, bahwa salah satu visi untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian adalah Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
“Oleh karena itu, kita perlu memberikan perhatian khusus pada pendidikan dan penguasaan teknologi digital. Pada RPJMN tahun 2020-2024 telah melihat bahwa transformasi digital pada sektor-sektor strategis nasional perlu dilaksanakan dan dipercepat. Pada rencana strategis 2020-2024 Kementerian Kominfo akan mampu memfokuskan pengembangan sektor-sektor ekonomi yang menjadi sektor strategis mendukung pertumbuhan ekonomi dan tetap pada pengembangan kawasan prioritas nasional salah salah satu sektor strategis yang dimaksud adalah sektor pendidikan,” paparnya.
I Nyoman Adhiarna juga menambahkan dalam salah satu riset dari AlphaBeta pada tahun 2020 menunjukan apabila Indonesia melakukan intensifikasi peningkatan keterampilan digital, maka tenaga kerja yang memiliki keterampilan digital akan memberikan kontribusi sebesar 4.434 triliun terhadap PDB Indonesia di tahun 2030. Tentunya hal dapat menjadi semangat bagi guru untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan digital yang siap bersaing.
Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Ekonomi Digital turut berpartisipasi dengan bergerak sebagai enabler untuk mendukung program-program dari Kemdikbud ristek yang merupakan leading sector dari bidang pendidikan.
Sepanjang Tahun 2022, Kominfo telah menyelenggarakan program adopsi teknologi digital sektor pendidikan di berbagai lokasi di Indonesia meliputi Bali, Kabupaten Bintan, Kota Batam, Kabupaten Sorong, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Klaten, Kabupaten Kendal, Kabupaten Kuningan, Kota Medan, Kota Padang, dan Kota Tual.
Kominfo juga berkolaborasi dengan Kemdikbudristek untuk mensosialisasikan Platform Merdeka Mengajar, dalam penyelenggaraan kegiatan, Kominfo juga menggandeng Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan seluruh sekolah negeri maupun swasta.
Dalam kesempatan yang sama Sekda Kabupaten Kuningan, Dian Rahmat Yanuar mengatakan dengan adanya program adopsi teknologi digital sektor pendidikan akan menjadikan guru menjadi lebih percaya diri dalam mengajar dan semakin berkembang.
Dampak pandemi selama 2 tahun terakhir, menuntut tenaga pendidik harus bisa beradaptasi dengan teknologi digital, hal ini kemudian yang mengubah kebiasaan anak didik. Hal ini juga merubah pola belajar yang tadinya konvensional.
Dengan adanya berbagai pelatihan kegiatan peningkatan kompetensi untuk mengadaptasi teknolgi yang dilakukan oleh Kemkominfo ini, dapat menjadikan tenaga pendidik yang berkualitas dan tidak ketinggalan teknologi.
“Pandemi ini menjadi sebuah tantangan sekaligus momentum bagi kita untuk menyatakan diri bahwa kedepan apa situasi yang kompleks dan guru dituntut cepat beradaptasi,” ujarnya.
Salah satu pembicara dalam webinar, Indra Charismiadji, Direktur Eksekutif CERDAS, dalam pemaparannya menjabarkan tentang Kurikulum Merdeka, salah satu yang diusung dalam kurikulum merdeka adalah diferensiasi.
“Pembelajaran berdiferensiasi intinya adalah pembelajaran yang fokusnya kepada muridnya, dan setiap murid tidak mungkin sama. Guru perlu mengetahui cara menghadapi siswa yang berbeda-beda tersebut,” jelas Indra.
Kemudian, Hendi Pratama, Founder EdutransID menyampaikan bahwa dalam proses belajar mengajar, guru perlu mencoba memberikan konteks yang relevan. Menurutnya, banyak pendidik yang masih menggunakan pendekatan yang sama saat menulis di media akademik dan di media sosial, padahal seharusnya berbeda.
“Mari menjadi teacher influencer dengan mencoba hal baru sehingga tidak kalah dengan Key Opinion Leader saat ini,” ujarnya.
Dalam webinar yang berlangsung selama delapan jam mengulas tentang berbagai macam problema sistem pembelajaran, mulai dari kurikulum yang diajarkan hingga pembelajaran teknologi yang mengharuskan guru beradaptasi dan memaksimalkan penggunaan teknologi untuk pembelajaran yang menyenangkan. (*)
Sentimen: positif (99.9%)