Sentimen
Negatif (98%)
19 Nov 2022 : 08.28
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Karet, Setiabudi, Tomang

Kasus: Kemacetan

Tokoh Terkait
Arifin

Arifin

Diguyur Hujan Deras, Lagi-lagi Kota Medan ‘Dikepung’ Banjir

19 Nov 2022 : 08.28 Views 1

Sumutpos.co Sumutpos.co Jenis Media: News

Diguyur Hujan Deras, Lagi-lagi Kota Medan ‘Dikepung’ Banjir

MEDAN, SUMUT POS.CO – Hujan deras yang mengguyur, Jumat (18/11/2022) malam mulai sekitar Pukul 19.10 WIB, membuat Kota Medan ‘dikepung’ banjir. Tingginya genangan air bukan hanya terlihat di kawasan-kawasan yang memang sudah menjadi ‘langganan’ banjir, akan tetapi banjir juga terjadi pada titik-titik lainnya.

Pantauan Sumut Pos, sejumlah ruas jalan di inti kota juga terendam banjir yang membuat mobilitas masyarakat seketika lumpuh. Ratusan kendaraan baik roda dua maupun roda empat terpaksa didorong karena mesin-mesin kendaraan tersebut mati terendam banjir.

Adapun sejumlah ruas jalan di inti kota yang terendam banjir menurut pantauan Sumut Pos, yakni Jalan Gatot Subroto, Jalan Gagak Hitam (Ringroad), Jalan Asrama, Jalan. Sunggal, Jalan Setiabudi, Jalan Sei Batanghari, Jalan Sudirman, Jalan KH Zainul Arifin, Jalan Hasanuddin, Jalan Sei Mencirim, Jalan KH Wahid Hasyim, Jalan Abdullah Lubis, Jalan Ahmad Rivai, dan masih banyak sejumlah jalan di inti kota lainnya yang terendam banjir.

Pantauan Sumut Pos, banjir di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Sunggal, khususnya di seputar kawasan komplek Tomang Elok, mencapai hampir setinggi pinggang orang dewasa. Sejumlah pemilik mobil dan sepeda motor terpaksa mendorong kendaraannya yang mogok, dibantu warga sekitar.

Begitu juga di Jalan Ringroad, tepatnya di seputar Focal Point Mal, tinggi banjir di kawasan tersebut mencapai sepinggang orang dewasa. Akibatnya sejumlah kendaraan baik roda empat maupun roda dua di kawasan tersebut juga mogok dan terpaksa harus didorong.

Banjir di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di kawasan Kampung Lalang Kota Medan juga demikian. Banjir tak cuma membuat kendaraan terendam air dan mogok, namun juga mengakibatkan kemacetan parah.

Sementara itu, hujan yang tak kunjung berhenti hingga larut malam membuat rumah-rumah warga di Kota Medan juga turut terendam banjir. Satu-satunya yang paling terdampak, yakni di Kecamatan Medan Sunggal. Salah satunya di Jalan Perjuangan, Kelurahan Tanjungrejo. Di sana, rumah-rumah warga terendam air setinggi pinggang orang dewasa.

Terkait hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan melakukan evakuasi terhadap warga yang menjadi korban banjir, sejumlah perahu karet pun diturunkan untuk mengevakuasi warga. “Tercatat, ada 7 orang warga yang di evakuasi dari Jalan Perjuangan, terdiri dari 3 orang dewasa, 3 orang anak-anak, dan 1 orang bayi, mereka selanjutnya dibawa ke tempat yang aman,” ucap Kepala BPBD Kota Medan, Muhammad Husni kepada Sumut Pos, Jumat (18/11) malam.

Selanjutnya, kata Husni, BPBD Kota Medan terus melakukan penyisiran untuk memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya terendam banjir. “Selain Jalan Perjuangan, banjir juga terjadi di Jalan Dwikora Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal. Kita juga dibantu kecamatan dan kelurahan untuk membantu warga yang rumahnya terendam banjir. Mereka ditempatkan di Masjid Al Hidayah yang dijadikan sebagai posko sementara,” ujarnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, sambung Husni, tercatat ada 55 orang warga yang ditempatkan di Masjid Al Hidayah tersebut, rinciannya 5 orang lansia, 20 orang ibu-ibu, 15 orang anak-anak dan 15 orang balita.

Tak cuma di lokasi itu, lanjut Husni, pihaknya juga mengirimkan tim BPBD ke lokasi-lokasi lainnya yang terendam banjir dan membutuhkan tindakan evakuasi. “Saat ini kita fokus melakukan evakuasi terhadap warga. sesuai instruksi pak wali, keselamatan warga yang paling utama. Saat ini petugas kita terus melakukan penyisiran,” katanya.

Namun sayang, Husni belum juga menyebutkan mana-mana saja kecamatan dan kelurahan di Kota Medan yang terendam banjir. Termasuk, jumlah rumah yang terendam, jumlah keluarga yang terdampak, hingga jumlah warga yang mengungsi di Kota Medan. Pasalnya, Husni mengaku sedang merincikan data tersebut. “Setelah kondisi aman baru kita bisa melakukan pendataan, baik jumlah rumah yang terendam dan lain-lain,” pungkasnya. (map)

Sentimen: negatif (98.8%)