Sentimen
Positif (99%)
19 Nov 2022 : 13.40
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta, Sleman

Ngayogjazz Wujudkan Impian Djaduk, Peristiwa Budaya yang Bisa Dinikmati Semua Orang

19 Nov 2022 : 13.40 Views 1

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Ngayogjazz Wujudkan Impian Djaduk, Peristiwa Budaya yang Bisa Dinikmati Semua Orang

Krjogja.com - SLEMAN – Setelah penantian selama 2 tahun, akhirnya masyarakat bisa kembali menikmati alunan musik jazz secara offline, di tengah suasana pedesaan. Ngayogjazz tahun ini bertagline Kena Jazz-é, Tetep Bening Banyuné, akan diadakan Sabtu (19/11/2022) di Padukuhan Cibuk Kidul, Kelurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, DIY.

Cibuk Kidul merupakan desa yang berjarak kurang lebih 10 km dari pusat kota Yogyakarta yang mempunyai sumber air melimpah yang dimanfaatkan warganya untuk pertanian, kolam perikanan, dan juga program wisata.

Salah satu founder Ngayogjazz Aji Wartono menuturkan seperti cita – cita pendirinya almarhum Djaduk Ferianto, Ngayogjazz menjadi peristiwa budaya yang bisa dinikmati oleh semua orang.

“Semakin kesini cita – cita tersebut semakin mendekati. Tidak hanya komunitas musik, warga, pemerintahan dan akademik bisa menjadikan Ngayogjazz untuk apa saja,“ tuturnya di sela temu media di Hotel Alana Yogyakarta, Kamis (17/11/2022).

Tidak ada sesuatu yang spesial dibanding perhelatan Ngayogjazz di tahun – tahun sebelumnya, hanya saat ini semakin banyak komunitas yang hadir, banyak musisi yang berkolaborasi, dan banyak komunitas music dari luar kota yang hadir. Di pandemi ini banyak juga komunitas musik yang berkembang.

“Kalau dulu kita hanya mengundang 12 komunitas, tahun ini ternyata sudah 18 komunitas musik jazz di luar Yogya. Tentu ini menggembirakan sekali dan kita berharap bahwa nantinya Ngayogjazz akan menjadi semacam pertemuan semua komunitas musik jazz di seluruh Indonesia. Karena hari ini ada yang datang dari Kalimantan, Lampung, Jawa Timur, sehingga menyenangkan sekali,” imbuh Aji.

Tidak hanya komunitas dari dalam negeri, Ngayogjazz juga didukung oleh erasmus dari Belanda dan IFI yang sudah beberapa kali datang, dan memberikan workshop dan sharing ke komunitas.

Sekitar 40 grup musik bakal meramaikan perhelatan Ngayogjazz, 20 diantaranya merupakan komunitas jazz dari luar Yogya. Ada pula musisi Yogya, tradisi, nasional hingga internasional diantaranya yaitu Monita Tahalea, Barry Likumahuwa Jazz Connection, NonaRia x Dua Empat, Monita Tahalea, Irsa Destiwi Quintet, Kua Etnika ft. Bonita.

Ada pula SanDrums x Sri Hanuraga ft. Rodrigo Parejo (Spanyol), NJJO & Maarten Hogenhuis (Belanda), Gaga Gundul (Pemaï - Perancis & Gayam 16 - Indonesia), MLDJAZZPROJECT, Sax Party, ISI Yogyakarta Big Band, Yohanes Gondo Trio, Huaton Dixie, Acapella Mataraman, Taksu, dan masih banyak lagi.

Tidak ketinggalan juga komunitas-komunitas jazz se-nusantara yang akan hadir untuk menambah asupan kegembiraan.

Ngayogjazz tidak pernah menargetkan jumlah pengunjung, namun tetap mengantisipasi dan selalu berkoordinasi dengan warga dan panitia yang ada di lapangan untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan.

“Kita akan lihat bagaimana kondisi, tetap ada pengamanan dari kepolisian dan nantinya akan membatasi hal-hal yang memang sekiranya sudah mungkin tidak nyaman, tidak aman. Agar aman dan nyaman di Ngayogjazz disediakan, ambulance, damkar, rescue, dan sebelumnya telah membuat pelatihan untuk mitigasi dan sebagainya. Karena kita di outdoor, sehingga potensi-potensi itulah yang kita minimalisir,“ tandas Aji.

Tahun ini Ngayogjazz akan menampilkan 6 panggung yang terdiri dari 5 panggung musik dan 1 panggung untuk music dan seni tradisi. Nama – nama panggung tersebut diambil dari nama – nama ikan yaitu Sepat, Welut, Wader, Tawes, Cetul dan Sidat.

Selain kegiatan bermusik, kesenian tradisional dan Pasar Jazz adalah bentuk keterlibatan dan partisipasi warga masyarakat setempat sebagai tuan rumah penyelenggaraan Ngayogjazz.

Pasar Jazz adalah salah satu bentuk dukungan dalam turut memajukan UMKM desa di mana akan ada banyak stan yang menampilkan beragam produk kerajinan dan kuliner potensi Desa Cibuk Kidul. Selain itu, berbagai komunitas seni, fotografi, otomotif, edukasi hingga perupa pun juga turut diberikan ruang untuk memeriahkan perhelatan tahunan ini.

Seperti tahun – tahun sebelumnya, perayaan Ngayogjazz ini gratis, semua orang bisa datang tanpa dipungut biaya. Hanya saja penonton diharapkan mematuhi protokol kesehatan, menjaga sopan santun dan ketertiban, dan tidak membawa benda-benda yang melanggar hukum. (Kn)

Sentimen: positif (99.9%)