Jokowi Melamun Saat Joe Biden Bicara di Forum KTT G20, Politisi Demokrat: Jangan-jangan Malah Nggak Ngerti?
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, BALI — Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat Hasbil Mustaqim Lubis membagikan momen saat KTT G20 di Bali.
Tampak dalam foto Presiden Amerika Serikat Joe Biden tengah berbicara. Hampir semua mata tertuju kepada Joe Biden.
Namun, Jokowi yang duduk di samping Joe Biden justru menatap ke depan.
“Biden bicara, semua mata tertuju pada biden untuk mendengarkan penjelasan biden. Bapak Jokowi kok malah natap ke depan begitu. Ngeliat apa ya pak?,” kata Hasbil dalam unggahannya, Kamis, (17/11/2022).
Dia menyindir kemungkinan Jokowi tak menyimak apa yang dikatakan Biden.
“Menyimakkah apa yang dikatakan Biden? Atau jangan-jangan malah enggak ngerti apa yang disampaikan Biden?,” ujar Kepala BPOKK DPP Insan Muda Demokrat Indonesia ini.
Komunikasi dua arah harusnya terjadi. Perdebatan antara para kepala negara malah lebih bagus. Namun menurutnya itu tak terjadi.
“Ya kita tau nanti ada staf-staf yang cover pimpinannya. Tapi di meja pimpinan begitu. Harusnya ada perdebatan, ada feedback, jangan hanya diam saja 🥶,” tandas Hasbil.
Diketahui, KTT G20 telah ditutup secara resmi, Rabu, (16/11/2022) kemarin.
Dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Presidensi G20 Indonesia berhasil menghasilkan deklarasi bersama yang dinamai G20 Bali Leaders’ Declaration.
Deklarasi tersebut terdiri dari 52 paragraf. Dari sejumlah paragraf tersebut, ujar Presiden, terdapat satu paragraf yang sangat diperdebatkan, yaitu terkait pernyataan sikap terhadap Perang di Ukraina.
Namun, melalui diskusi yang cukup lama, para pemimpin G20 sepakat mengecam perang tersebut karena dianggap telah melanggar batas dan integritas wilayah.
Selain deklarasi bersama, tutur Presiden, KTT G20 juga menghasilkan sejumlah capaian konkret. Capaian tersebut, antara lain, terbentuknya pandemic fund yang sampai hari ini mencapai 1,5 miliar Dolar Amerika Serikat (AS).
Capaian lainnya adalah pembentukan dan operasionalisasi resilience and sustainability trust (RST) di bawah Dana Moneter Internasional (IMF) sejumlah 81,6 miliar Dolar AS untuk membantu negara-negara yang menghadapi krisis.
Capaian lain terkait energy transition mechanism di mana Indonesia memperoleh komitmen dari just energy transition partnership (JETP) sebesar 20 miliar Dolar AS. (selfi/fajar)
Sentimen: negatif (76.2%)