Sentimen
Negatif (95%)
18 Nov 2022 : 20.05
Informasi Tambahan

Hewan: Gajah

Kab/Kota: Glodok, Jelambar

Tokoh Terkait

Harta Karun MRT 'Tamat' di Zaman Soekarno, Kenapa?

19 Nov 2022 : 03.05 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Harta Karun MRT 'Tamat' di Zaman Soekarno, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari setengah abad, atau lebih tepatnya 59 tahun yang lalu sarana transportasi trem yang sempat hits pada zamannya itu terpaksa harus 'tenggelam' dari Kota Jakarta yang dulu bernama Batavia.

Pada masa Presiden Soekarno, jalur trem di Jakarta ditutup secara bertahap sejak tahun 1960-1963. Saat ini jalur trem ini tersingkap lagi, saat proses pembangunan proyek kereta MRT.

"Jalur rel trem tahun 1963 semua sudah ditutup, tidak beroperasi lagi. Ditutup secara bertahap 1960-1963," ujar Ahli arkeologi dari tim ekskavasi jalur trem MRT, Charunia Arni kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/11/2022).

-

-

Jalur-jalur trem tersebut ditutup aspal dengan ketebalan sekitar 27 cm untuk area Harmoni, Jakarta Pusat, dan diketahui menuju arah Glodok ketebalan aspal yang menutupi rel trem semakin dalam, diperkirakan ketebalan aspal adalah 1 meter.

Foto: Sejumlah pekerja melakukan proses relokasi temuan rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda pada proyek MRT Jakarta fase 2A CP 202 di Jalan Gajah Mada, Jakarta , Rabu (16/11/2022). Objek cagar budaya berusia lebih dari 100 tahun tersebut diperkirakan dibangun pada tahun 1869 dan merupakan rel kereta tertua di Indonesia dan akan direlokasi sementara ke storage pool PPD Jelambar. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Sejumlah pekerja melakukan proses relokasi temuan rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda pada proyek MRT Jakarta fase 2A CP 202 di Jalan Gajah Mada, Jakarta , Rabu (16/11/2022). Objek cagar budaya berusia lebih dari 100 tahun tersebut diperkirakan dibangun pada tahun 1869 dan merupakan rel kereta tertua di Indonesia dan akan direlokasi sementara ke storage pool PPD Jelambar. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Adapun alasan dihilangkannya trem pada masa itu, menurut arsip dari tim arkeologi, ialah karena terjadi banyak masalah seperti pemogokan kerja, inflasi tinggi, kondisi politik dalam negeri yang belum stabil, dan penumpang gelap.

"Selain menanggung kerugian pendapatan, faktor keselamatan pengguna jalan lainnya menjadi pertimbangan tersendiri," jelas Charunia Arni.


[-]

-

Sempat Gagal Tender Berkali-Kali, Ini Update MRT HI-Kota
(hoi/hoi)

Sentimen: negatif (95.5%)