Sentimen
Netral (95%)
18 Nov 2022 : 12.37
Informasi Tambahan

Agama: Islam, Kristen

Event: Pilkada Serentak

Partai Terkait

Nasdem Sebut Yang Lakukan Politik Identitas Bukan Anies Tapi Ahok

Antvklik.com Antvklik.com Jenis Media: News

18 Nov 2022 : 12.37
Nasdem Sebut Yang Lakukan Politik Identitas Bukan Anies Tapi Ahok

Antv –Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie menluruskan tudingan yang menyebutkan bahwa Anies Baswedan menggunakan politik identitas dalam kemenangan Pilkada DKI Jakarta.

Jawaban itu dia lontarkan sebagai jawaban dari pernyataan Boni Hargens yang menilai Anies gunakan Politik identitas di Pilakada DKI Jakarta pada 2017. Choirie menjelaskan politik identita saat ini bukan disebabkan oleh Anies, namun dipicu oleh pernyataan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Lahirnya Pemilu Jakarta yang seperti itu sebetulnya faktor utamanya bukan Anies, tapi Ahok. Orang Kristen, Cina mengutip ayat Alquran. Berangkatnya dari situ yang menafsirkan ayat semaunya, di sini sebetulnya titik tolaknya," kata Choirie, dalam acara Indonesia Lawyers Club yang ditayangkan melalui Youtube, Kamis (17/11/2022).

Seperti diberitakan VIVA.co.id, Dari apa yang dikatakan Ahok itu, kemudian memicu reaksi dari umat Islam yang merasa tersinggung atas ucapannya. Namun lawan politik Anies menuding bahwa saat itu reaksi yang timbul dari pernyataan Ahok dianggap sebagai politik identitas yang dialamatkan pada Anies.

"Kemudian ada reaksi dari aksi Ahok. Kemudian ada reaksi yang berbau agama itu kemudian dijadikan satu framing seolah ini politik identitas dan di alamatkan kepada Anies. Ini yang harus kita bantah, itu ahistoris. Itu tidak faktual, itu karangan, itu framing," kata Choirie.

Choirie mengatakan bahwa Anies tak pernah melakukan politik identitas.

"Jadi faktor utamanya yang menampilkan politik identitas adalah Ahok yang waktu itu kita (Nasdem) dukung karena kinerjanya dan segala macam," ujarnya.

Menurutnya gerakan aksi massa yang menuntut Ahok diadili atas pernyataannya pada saat itu merupakan gerakan yang wajar. Sebab itu bentuk protes dari masyarakat yang mayoritas beragama islam.

"Reaksi itu dari mayoritas rakyat di mana Indonesia itu mayoritas muslim, lah kemudian ada berbau-bau agama seperti itu, itu logis. Secara filosofis masuk akal, secara sosiologis Tidak bisa dihindarkan, secara yuridis boleh," ujar Effendi.

Sentimen: netral (95.5%)