Youtuber Inggris Minta Maaf Usai Hina Batik KTT G20: Saya Mohon Maaf, Itu Cuma Twit Lucu-lucuan
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Youtuber Inggris Mahyar Tousi meminta maaf atas twit-nya yang dianggap telah menghina batik Indonesia di KTT G20.
Menurut penuturannya, twit-nya soal batik itu hanyalah lelucon yang ditujukan kepada Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak dan PM Kanada Justin Trudeau.
"Once again, i apoligise for any unintentional offence caused by the tweet joking about G20 leaders wearing Indonesia’s traditional clothing," ujarnya. (Sekali lagi, saya mohon maaf atas pelanggaran yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet yang bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia)
"Those of us in Britain making a joke about Sunak & Trudeau wearing it did not have bad intentions and were unaware of the culture," katanya melanjutkan. (Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau yang memakainya tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya)
Baca Juga: Atlantic Council Global Food Security Forum Bahas Solusi untuk Atasi Kerawanan Pangan di KTT G20
Sebelumnya, Mahyer Tousi dikecam lantaran dianggap menghina batik Indonesia yang dikenakan PM Inggris dan Kanada saat gala dinner KTT G20 Bali, Selasa, 15 November 2022.
Melalui akun twitter-nya @MahyerTousi, ia mengunggah foto PM Inggris dan Kanada yang sedang mengenakan kemeja batik Indonesia saat gala dinner KTT G20.
Foto tersebut ditambahkan caption, mempertanyakan mengapa kedua kepala negara itu secara seragam mengenakan pakaian (batik) tersebut.
Twit-nya tersebut menuai kecaman khususnya dari warganet Indonesia. Unggahan Twitter Mahyar Tousi itupun langsung dibanjiri hujatan warganet Indonesia.
Baca Juga: Gelaran KTT G20 Resmi Ditutup, Jokowi: Suatu Kehormatan bagi Indonesia untuk Memimpin G20
Mereka meminta Mahyer Tousi agar bersikap sopan dan menghargai kebudayaan suatu negara.
Mahyar Tousi sendiri dikenal sebagai pegiat media sosial dan Youtuber asal Inggris. Isi konten Youtubenya berfokus pada isu politik.
Di samping itu, ia dikenal sebagai pegiat sosial anti pemerintah Iran. Ia kerap memposting "serangan-serangan" terhadap otoritas Teheran.***
Sentimen: negatif (99.2%)