Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Perum BULOG
Kab/Kota: Depok
Tokoh Terkait
Alert! Usai Swasembada, Tahun Ini RI Terancam Impor Beras
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pengadaan beras pemerintah bukan tidak mungkin dilakukan dengan mengimpor. Meski, kata dia, masih tetap mengutamakan pengadaan dalam negeri.
Hal itu disampaikan saat menjawab pertanyaan Ketua Komisi IV DPR RI Sudin saat rapat dengar pendapat (RDP), Rabu (16/11/2022).
"Badan Pangan Nasional telah mendapat kausa dari Menteri BUMN untuk penugasan Perum Bulog. Kami telah melaksanakan melalui berbagai penugasan kepada Perum Bulog untuk segera akselerasi pengadaan beras," kata Arief.
"Pengadaan beras dari dalam negeri atau luar negeri?," tanya Sudin.
"Kita mengutamakan pengadaan beras dari dalam negeri," kata Arief.
"Apabila tidak cukup?," cecar Sudin.
"Pada saat tidak cukup diperbolehkan pengadaan dari luar negeri," kata Arief.
Arief menjabarkan, beras berkontribusi besar terhadap inflasi pangan sehingga perlu perhatian perhatian pusat dan daerah. Di mana, kata dia, pada bulan September 2022, kontribusi beras terhadap inflasi nasional 4% dan di Oktober 2022 3%.
"Melihat stok Bulog (cadangan beras pemerintah/ medium) per 13 November 2022 sebesar 651 ribu ton, tentunya sangat rendah dibandingkan kebutuhan bulanan sebesar 2,5 juta ton," kata Arief.
"Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Untuk itu, perlu top up stok beras Bulog sampai 1,2 juta ton di akhir tahun 2022," kata Arief.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, target tersebut kemungkinan tidak akan tercapai.
"Sekarang saja, kami sebelumya sudah memiliki komitmen pengadaan 500 ribu ton sampai Desember 2022 dengan para mitra. Tapi, sampai saat ini, kami hanya bisa mendapatkan 92 ribu ton. Karena memang tidak ada barangnya," kata Budi Waseso.
Padahal, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi pertumbuhan kinerja sektor pertanian yang mampu mencapai swasembada beras selama tiga tahun berturut-turut, sejak 2019 hingga 2021. Capaian tersebut, ujarnya, tak lepas dari perencanaan yang matang terkait pembangunan infrastruktur, seperti embung dan jaringan irigasi.
"Irigasi kita yang baru sudah 1,1 juta hektare sehingga kemarin kita mendapatkan penghargaan dari IRRI (International Rice Research Institute) yang menyatakan sistem ketahanan pangan kita baik dan mencapai swasembada beras sejak 2019," ungkap dia dikutip dari keterangannya, Kamis (8/9/2022).
[-]
-
Soal Penemuan Beras di Depok, Ini Kata Mensos
(dce/dce)
Sentimen: positif (96.2%)