Pro-Kontra Nomor Urut Parpol yang Tidak Berganti
Liputan6.com Jenis Media: News
Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menegaskan pihaknya menilai nomor urut mestinya dikocok ulang.
“Meskipun kami berpandangan mestinya ada kocok ulang nomor urut partai sebagaimana pada tahapan-tahapan pemilu terdahulu, namun jika telah menjadi keputusan tak akan di ubah tentu akan kami hormati. Masing-masing pihak baik itu yang menerima maupun menolak memiliki argumentasi. Namun jika telah menjadi keputusan tentunya akan diindahkan dan dilaksanakan,” kata Kamhar pada wartawan, Selasa, 15 November 2022.
Kamhar mengingatkan jumlah dan partai-partai yang menjadi peserta pemilu ada perbedaan disetiap pemilu. Ada partai baru, dan ada juga partai yang sebelumnya peserta kemudian tak lagi menjadi peserta.
“Perubahan-perubahan ini tentunya memiliki konsekuensi pula pada perubahan penomoran peserta pemilu. Setiap partai menginginkan magic number yang memudahkan untuk membangun branding partai,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan kocok ulang nomor urut parpol akan menjadikan sistem pemilu lebih baik.
"Jadi kalau ditanya PPP lebih seperti apa, bagi kami saya kira sistem yang sudah berjalan selama ini, di mana setiap Pemilu itu, kemudian kita undi, itu masih yang terbaiklah kira-kira kan seperti itu," kata Arsul, Rabu (16/11/2022).
Arsul khawatir partai yang berada di luar parlemen akan merasa terdzolimi apabila nomor urut tidak diundi.
"Karena kami khawatir kalau itu kami setujui nanti, partai yang di luar parlemen apalagi partai yang ternyata nanti memenuhi syarat untuk ikut Pemilu karena lolos juga di verifikasi faktual, akan merasa juga dalam tanda kutip ya 'terkurang haknya' karena untuk mendapatkan nomor yang mereka sukailah," kata Arsul.
Sentimen: positif (88.9%)