Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin seharusnya hadir dan menghadapi para pemimpin dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Dilansir dari The Guardian, pada sesi pembukaan puncak KTT G20, Selasa (15/11/2022), yang juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Sunak memanfaatkan pidatonya untuk mengutuk serangan ke Ukraina serta penargetan warga sipil yang dilakukan Rusia. Sunak juga memperingatkan para pemimpin dunia tentang ancaman yang ditimbulkannya terhadap tatanan internasional.

"Satu orang memiliki kekuatan untuk mengubah semua ini," kata Sunak dalam KTT tersebut. "Perlu dicatat bahwa Putin merasa tidak dapat bergabung dengan kami di sini. Mungkin jika dia punya, kita bisa melanjutkan menyelesaikan masalah," lanjutnya.

-

-

Sunak mengatakan bahwa serangan Rusia ke Ukraina memiliki dampak besar bagi dunia karena telah merusak prinsip-prinsip dasar kedaulatan dan integritas teritorial.

"Ini sangat sederhana, negara tidak boleh menyerang tetangga mereka. Mereka tidak boleh menyerang infrastruktur sipil dan penduduk sipil. Mereka tidak boleh mengancam eskalasi nuklir. Tentunya ini adalah hal-hal yang kita semua bisa sepakati," papar PM Inggris tersebut.

Selain mengutuk Rusia, Sunak juga menggunakan intervensinya untuk menyerukan diakhirinya krisis biji-bijian. Sebab, Ia mengatakan bahwa krisis biji-bijian yang terjadi merugikan banyak pihak di berbagai belahan dunia

"Persenjataan energi dan makanan sama sekali tidak dapat diterima," kata Sunak.

"Dua pertiga dari gandum Ukraina dikirim ke negara-negara berkembang. Namun Rusia telah menghancurkan toko-toko gandum dan memblokir pengiriman," tegasnya

Kehadiran Rusia telah membayangi KTT G20 dan membuat negara-negara menemui jalan buntu atas komunike akhir. Kemungkinan, hanya berisi resolusi lemah tentang masalah ekonomi dan digital akibat ketidakmampuan G20 untuk menyetujui pernyataan yang akan mengutuk agresi Moskow atau menyalahkan gejolak ekonomi pada perang Kremlin di Ukraina.

[-]

-

Kekalahan Putin Disebut Tinggal Menunggu Waktu, Ini Buktinya
(luc/luc)