RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau penularan Covid-19 dan penyakit kuku dan mu­lut (PMK) jelang kepulangan delegasi G20, di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Potensi penu­laran Corona di Pulau Dewata cukup tinggi, lantaran men­jadi penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan mengatakan, hal tersebut perlu dilakukan karena Bali kini menjadi sorotan dunia di tengah agenda G20.

“Bali menjadi barometer na­sional dan dunia, terlebih adanya G20 perhatian tertuju kepada Bali. Karena itu jangan sampai kepulangan wisatawan asing menjadi sarana penularan virus PMK dan Covid-19,” kata Fajar, kemarin.

Berita Terkait : RS Eka Hospital Gunakan Perpaduan Endoskopi dan Ultrasonografi

Ia menjelaskan, BNPB seba­gai yang ditunjuk menjadi Satgas penanganan Covid-19 serta Satgas penanganan PMK akan terus melaksanakan pengawasan, bahkan siap menindak jika ter­jadi sesuatu.

“BNPB melakukan penga­wasan atas surat edaran yang telah dikeluarkan selama ini apakah dijalankan, utamanya selama G20 berlangsung, jika ada kendala diharapkan lang­sung berkoordinasi untuk di­lakukan tindakan lebih lanjut,” tegasnya.

Peninjauan dimulai dengan melihat fasilitas yang disiap­kan pengelola bandara terkait pengendalian PMK seperti, lokasi penempatan publikasi penanganan penyakit mulut dan kuku.

Berita Terkait : Penerbangan Komersial Dan Turis Jangan Dikorbankan

Mereka juga memeriksa titik-titik karpet disinfeksi yang akan dilalui penumpang dan dipasti­kan telah disemprotkan cairan disinfektan sebagai salah satu upaya penerapan biosekuriti.

Selanjutnya, mereka juga menyoroti pengecekan barang bawaan penumpang melalui X-ray yang mampu mendeteksi daging mentah maupun produk olahan daging lainnya, kemudian jika ditemukan akan dilakukan tindakan lebih lanjut.

BNPB juga akan melakukan peninjauan posko terpadu yang terdapat di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
 Selanjutnya