Sentimen
Positif (93%)
17 Nov 2022 : 05.24
Informasi Tambahan

Kasus: Teroris

Makin Panas! Terkena Rudal Perang Rusia-Ukraina, Polandia Bakal Gunakan 'Pasal 4' NATO

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

17 Nov 2022 : 05.24
Makin Panas! Terkena Rudal Perang Rusia-Ukraina, Polandia Bakal Gunakan 'Pasal 4' NATO

AKURAT.CO Jatuhnya rudal yang menewaskan 2 orang di Przewodow, Polandia, ikut menggegerkan NATO. Berdasarkan salah satu pasal dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara, serangan terhadap satu anggota Sekutu dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota Sekutu. Jadi, aliansi tersebut dapat mengambil langkah-langkah pertahanan kolektif, dilansir dari CNN.

Sebagai anggota NATO, otoritas Polandia mengaku tengah mempertimbangkan untuk menerapkan Pasal 4 NATO guna membahas keprihatinannya dengan badan pembuat keputusan aliansi keamanan tersebut. Negara itu juga akan meningkatkan kesiapan tempur sejumlah pasukan Polandia.

"Kami memutuskan untuk meningkatkan kesiapan tempur unit terpilih dari angkatan bersenjata Polandia dengan berfokus pada pemantauan wilayah udara," ungkap Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki pada Selasa (15/11).

baca juga:

Ia mengaku pemantauan wilayah udara tengah berlangsung dan akan meningkatkan kesiapan tempur bersama Sekutu.

Menurut Morawiecki, bukti menunjukkan rudal yang mendarat adalah 'tindakan tunggal' dan tak ada bukti rudal lebih lanjut.

Kementerian Luar Negeri Polandia pun telah memanggil duta besar Rusia setelah insiden tersebut. Namun, Rusia dan Ukraina sama-sama tak mengaku dan saling menyalahkan.

Menegaskan Polandia belum tahu siapa yang menembakkan rudal ini, Presiden Andrzej Duda mengajak negara-negara agar tetap tenang dan meyakinkan dukungan sekutu NATO. Menurut keterangannya, Amerika Serikat (AS) telah mengutus para ahli untuk menyelidiki lokasi kejadian. Penyelidikan yang sedang berlangsung ini pun akan menjadi operasi gabungan.

Facebook via CNN

Sementara itu, sekutu NATO mengaku prihatin atas insiden ini. Sebagian bereaksi hati-hati dengan tak berspekulasi maupun mengonfirmasi penyebab ledakan.

Presiden AS Joe Biden telah menelepon Duda dan menegaskan kembali komitmen kuat AS untuk NATO.

Presiden Prancis Emmanuel Macron pun mengajak untuk membahasnya di KTT G20 pada Rabu (16/11). Acara yang digelar di Bali, Indonesia, ini turut dihadiri sejumlah pemimpin negara NATO, termasuk Joe Biden. Menurut sumber pertahanan Prancis, negara ini sangat berhati-hati, sehingga para pejabat tak akan berkomentar sampai mereka dapat menganalisis semua informasi yang tersedia.

Senada dengan AS dan Prancis, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak kembali mengutarakan solidaritas Inggris dengan Polandia dan menyampaikan belasungkawa untuk para korban.

Namun, negara-negara Baltik NATO lebih lantang dalam pernyataan mereka. Mereka menegaskan kesiapannya untuk mempertahankan wilayah NATO.

Estonia menyebut berita ini paling mengkhawatirkan.

"Estonia siap untuk mempertahankan setiap senti wilayah NATO," unggah Kementerian Luar Negeri Estonia di Twitter.

Menteri Pertahanan Latvia Artis Pabriks pun tak ragu menyalahkan Rusia. Ia menyebut insiden ini sebagai kejahatan. Padahal, otoritas Polandia pada saat itu belum mengonfirmasi jatuhnya rudal Rusia di wilayah mereka.

Menerapkan Pasal 4 NATO

Terdiri dari 30 negara Amerika Utara dan Eropa, NATO bertujuan untuk menjamin kebebasan dan keamanan para anggotanya melalui cara-cara politik dan militer.

Polandia sendiri tengah mempertimbangkan penerapan Pasal 4, metode konsultasi yang membolehkan anggotanya membawa masalah (biasanya masalah keamanan) yang berdampak pada mereka untuk didiskusikan di Dewan Atlantik Utara, badan pembuat keputusan NATO.

"Para Pihak akan berkonsultasi bersama jika, menurut pendapat salah satu dari mereka, integritas teritorial, kemerdekaan politik, atau keamanan salah satu Pihak terancam," bunyi pasal tersebut.

Aspek paling terkenal dari perjanjian ini adalah Pasal 5 yang berarti 'serangan terhadap satu anggota Sekutu dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota Sekutu'. Pasal ini pernah digunakan satu kali sebagai tanggapan atas serangan teroris 11 September 2001 di AS.

Namun, NATO dapat mengambil langkah-langkah pertahanan kolektif tanpa menerapkan Pasal 5. Aliansi ini telah melakukannya sehubungan dengan serangan Rusia terhadap Ukraina. []

Sentimen: positif (93.4%)