Inkripsi Kebaya ke Warisan Budaya Tak Benda Masih Dalam Tahap Pembahasan
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid membahas hasil rapat inskripsi kebaya ke Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Pembicaraan soal inkripsi tersebut, sambung Hilmar, saat ini masih berada di tahap pembahasan prosedur dan kriteria.
“Kita lebih banyak fokus ke prosedur. Jadi, apa yang harus disiapkan kriterianya nanti penyusunan naskah dan kapan itu akan dilakukan,” kata Hilmar usai RDP Komisi X DPR RI dengan Kemendikbudristek RI di Gedung Nusantara I DPR RI, Rabu (16/11).
Selain itu, Hilmar memaparkan siklusnya akan dimulai Maret 2024 mendatang, sehingga Kemendikbudristek memiliki target pada 31 Maret 2024. Hilmar melanjutkan jika dilihat dari proses kedepannya, terdapat banyak hal yang harus dilakukan.
“Itu akan jadi patokan kita karena pembahasannya itu sendiri baru nanti di bulan November-Desember 2025. Kalau lihat dari kalendernya, waktunya seperti itu,” ungkapnya.
Dalam rapat tersebut juga membahas riset mengenai jenis-jenis kebaya di Indonesia mulai dari perbedaannya, kekhasannya, kekhususannnya dan langkah-langkah perlindungan yang harus dilakukan.
“Kita menginskripsi daftar warisan budaya tak benda UNESCO. Salah satu butir yang penting itu adalah langkah perlindungan yg akan diambil,” lanjutnya.
Hilmar menyebutkan jika Kemendikbudristek mengusulkan kebaya untuk masuk ke dalam daftar tersebut, maka harus disertai informasi perlindungan langkah-langkah yang dilakukan. Ia juga menyampaikan ada pula dukungan dari sejumlah kepala daerah yang hadir untuk mendukung upaya tersebut dan hal ini tentu saja sangat membantu.
“Karena kalau misalkan ada pergerakan Pemda, itu kan bentuk konkret perlindungan dalam bentuk kebijakan yang spesifk mengenai UU perlidungan dari kebaya ini,” tuturnya.
Sentimen: positif (97%)