G20 Bawa Kerja Sama Baru RI-India, Sawit Sampai Batu Bara
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Badung, CNBC Indonesia - Indonesia dan India bakal meningkatkan kerja sama perdagangan setelah gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Ajang G20 menjadi kesempatan bagi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal Konfederasi Industri India (The Confederation of Indian Industry/CII) Candrajeet Banarje Senin (14/11).
"Kita akan melakukan kunjungan ke India untuk merumuskan peningkatan kerja sama antara kedua negara. Indonesia juga tengah membentuk tim guna membahas area kerja sama tersebut," ujar Zulkifli Hasan.
Sebelumnya, saat misi dagang ke India pada Agustus lalu, kedua negara mendorong untuk mengadakan sebuah perjanjian perdagangan bilateral untuk meningkatkan perdagangan dan investasi, diantaranya melalui Review Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN-India (AITIGA).
Pada pertemuan di India tersebut, perwakilan pelaku usaha India juga mengungkapkan ketertarikan untuk sektor investasi Indonesia di bidang infrastruktur untuk pelabuhan, bandara, dan darat; proyek pengembangan Ibu Kota Negara (IKN); serta proyek pengembangan informasi dan teknologi (artificial intelligence).
"Kita akan melakukan kunjungan ke India untuk merumuskan peningkatan kerja sama antara kedua negara. Indonesia juga tengah membentuk tim guna membahas area kerja sama tersebut," ujar Zulkifli Hasan.
Dari neraca perdagangan, pada periode Januari-September 2022, perdagangan Indonesia dan India mencapai USD 25,5 miliar, naik 60,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke India tercatat sebesar USD 17,9 miliar sedangkan impor Indonesia dari India tercatat sebesar USD 7,5 miliar. Dengan demikian, Indonesia mengalami surplus neraca dagang dengan India sebesar USD 10,4 miliar.
Sementara pada 2021, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 20,9 miliar. Ekspor Indonesia ke India tercatat sebesar USD 13,2 miliar sedangkan impor Indonesia dari India tercatat sebesar USD 7,6 miliar sehingga Indonesia surplus neraca perdagangan sebesar USD 5,6 miliar.
Pada 2021, India merupakan negara dengan peringkat ke-4 sebagai tujuan ekspor dan peringkat ke-9 sebagai asal impor bagi Indonesia. Ekspor utama Indonesia ke India di antaranya batu bara, serta minyak kelapa sawit Sementara impor utama Indonesia dari India di antaranya produk setengah jadi dari besi, gula tebu atau gula bit, kacang tanah, daging lembu, beku, serta logam paduan fero.
Dari sisi investasi, pada 2021, India menempati posisi ke-26 sumber Penanaman Modal Asing (PMA) Indonesia. Kinerja investasi India di Indonesia selama 5 tahun (2017-2021) terdiri atas 2.738 proyek dengan total nilai investasi mencapai USD 534 juta.
[-]
-
RI Ajak Negara Anggota G20 Bersatu Membantu Dunia(fys/mij)
Sentimen: positif (65.3%)