Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Beijing, Washington, Pyongyang
Tokoh Terkait
China Harus Ikut Cegah Uji Coba Nuklir Korea Utara
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin (14/11) membujuk Presiden China Xi Jinping agar mencoba berbicara dengan Korea Utara untuk tidak melanjutkan uji coba nuklir, meski tak jelas apakah China mampu memegaruhi Pyongyang.
Dilansir dari Reuters, Biden bertemu dengan Xi selama 3 jam lebih menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Inilah pertemuan tatap muka pertama mereka sejak Biden mengambil alih kekuasaan tahun lalu.
Dalam konferensi pers, ia mengaku memperingatkan Xi bahwa AS akan melakukan segalanya untuk membela diri bersama sekutu Korea Selatan dan Jepang jika Korea Utara melanjutkan uji coba nuklirnya. Menurutnya, ada kemungkinan tanggapan AS lebih dekat ke kawasan China, meski bukan itu tujuannya.
baca juga:Sebelum pertemuan, Biden telah berencana memperingatkan Xi bahwa upaya berkelanjutan Korea Utara dalam pengembangan senjata akan mengarah pada maraknya kehadiran militer AS di kawasan itu, sesuatu yang tak ingin dialami oleh Beijing.
"Saya pikir mereka [China] punya kewajiban untuk berusaha menjelaskan kepada Korea Utara agar jangan melanjutkan uji coba nuklir," ungkapnya.
Meski begitu, ia tak yakin apakah Beijing dapat 'mengendalikan' tetangga sekaligus sekutu lamanya itu.
"Sulit untuk menentukan apakah China mampu atau tidak. Saya yakin China tak berharap Korea Utara terlibat dalam eskalasi lebih lanjut.
"Kami harus mengambil tindakan tertentu yang akan lebih defensif atas nama kami. Itu tak akan ditujukan terhadap China, tapi akan mengirim pesan yang jelas ke Korea Utara. Kami akan membela sekutu kami, serta tanah Amerika dan kapasitas Amerika," sambungnya.
Sementara itu, Daniel Russel, diplomat top AS untuk Asia Timur pada era mantan Presiden Barack Obama, yakin China memang memiliki pengaruh.
"AS berpotensi meningkatkan postur militernya sebagai bagian dari kerja sama keamanan trilateral yang kuat dengan Jepang dan Korea Selatan. Ini dapat memotivasi Beijing untuk mengendalikan Pyongyang dengan lebih efektif daripada permohonan tak berujung yang telah dilakukan oleh diplomat AS," terangnya.
Pendapat senada disampaikan Christopher Johnstone, pakar Asia Timur di Pusat Kajian Strategis dan Internasional. Menurutnya, sejarah menunjukkan bahwa China kemungkinan besar berusaha menahan Korea Utara jika yakin Washington tengah menyiapkan tindakan yang tak sesuai dengan kepentingan Beijing.
"Presiden Biden mengisyaratkan rencana untuk memperkuat postur pasukan AS di Semenanjung Korea dan di kawasan itu jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir. Tanggapan ini kemungkinan tak disukai Beijing.
"Apakah itu akan berhasil? Mungkin tidak. Tak jelas juga bahwa China dapat mencegah uji coba dalam hal apa pun. Namun, upaya ini adalah untuk memberi China rasa tanggung jawab atas peristiwa dan konsekuensi yang dihasilkan," pungkasnya. []
Sentimen: netral (44.4%)