Sentimen
Negatif (66%)
15 Nov 2022 : 21.45
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Badung

Kasus: HAM

Tokoh Terkait

Dunia Berharap China & AS Akur

15 Nov 2022 : 21.45 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Dunia Berharap China & AS Akur

Badung, CNBC Indonesia - Dunia sangat menunggu pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) dan Presiden China Xi Jinping. Hal ini akhirnya terwujud, di sela-sela agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Bali.

Pertemuan berlangsung cukup hangat. Baik Biden maupun Xi Jinping saling melempar senyum merekah saat berada di depan kamera media.

-

-

Xi Jinping menginginkan agar ada keterbukaan masing-masing negara, sehingga bisa membahas isu-isu strategis ke depan.

"Dunia mengharapkan China dan Amerika Serikat akan menangani hubungan dengan baik," kata Xi seperti dikutip dari AFP, Senin (14/11/2022)

Hal ini turut menjawab pernyataan Biden sebelumnya, yang menyampaikan bahwa China dan AS harus mampu mengelola perbedaan untuk mencegah terjadinya konflik.

Foto: AFP via Getty Images/SAUL LOEB
US President Joe Biden (L) and China's President Xi Jinping (R) meet on the sidelines of the G20 Summit in Nusa Dua on the Indonesian resort island of Bali on November 14, 2022. (Photo by SAUL LOEB / AFP) (Photo by SAUL LOEB/AFP via Getty Images)

Diketahui, dari semua anggota G-20, AS paling sering bersitegang dengan China. Namun, seperti pepatah tidak ada sekutu yang abadi. Arab Saudi yang selama ini dikenal sekutu dekat AS malah tengah berbalik memusuhi Paman Sam.

Ketegangan China dan Amerika pada tahun ini dipicu oleh sejumlah isu mulai dari kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan pada awal Agustus, larangan ekspor chip AS ke China, dan persoalam muslim Uighur.

Kunjungan Pelosi ke Taiwan pada Agustus lalu membuat China langsung mengintensifkan latihan militer. Aktivitas ini langsung membuat geopolitik kawasan Pasifik memanas.

China menuduh kunjungan Pelosi adalah bentuk provokasi AS sebagai bentuk dukungan kemerdekaan Taiwan. Padahal, China menganggap Taiwan sebagai wilayah kekuasannya.

Ketegangan China dan Amerika memasuki babak baru pada Oktober saat Presiden Biden melarang ekspor semikonduktor ke China. Langkah tersebut dinilai sebagai upaya Negara Paman Sam mengurangi kedigdayaan China di bidang ekonomi.

Foto: AFP via Getty Images/SAUL LOEB
US President Joe Biden (R) and China's President Xi Jinping (L) shake hands as they meet on the sidelines of the G20 Summit in Nusa Dua on the Indonesian resort island of Bali on November 14, 2022. (Photo by SAUL LOEB / AFP) (Photo by SAUL LOEB/AFP via Getty Images)

Kebijakan larangan ekspor akan mengurangi transfer teknologi dari Amerika Serikat ke China. Selain itu, kemampuan China untuk memproduksi semikonduktor akan menurun.

AS juga bersitegang dengan China lagi setelah munculnya rumusan "Uighur Forced Labor Prevention Act" atau "Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uighur" oleh AS. China menilai hal tersebut sebagai bentuk kebohongan AS karena tidak ada kerja paksa.

Selain dengan China, Amerika juga bersitegang Arab Saudi karena persoalan minyak dan tudingan HAM.


[-]

-

Janet Yellen Ingatkan Ini ke Negara yang Terlilit Utang
(mij/mij)

Sentimen: negatif (66%)