Sentimen
Positif (50%)
15 Nov 2022 : 19.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sleman

Kasus: kecelakaan

Puskesmas Berbah Dituding Tolak Korban Kecelakaan, Bupati Sleman Turun Tangan

15 Nov 2022 : 19.29 Views 5

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Puskesmas Berbah Dituding Tolak Korban Kecelakaan, Bupati Sleman Turun Tangan

AKURAT.CO Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) UPT Puskesmas Berbah, baru-baru ini dikeluhkan setelah muncul dugaan penolakan pasien korban kecelekaan.

Dugaan ini bermula dari unggahan akun Facebook Masy Hadi Urc di grup Info Cegatan Jogja (ICJ), Minggu (13/11/2022). Dia berkeluh kesah soal pelayanan UGD Puskesmas yang dianggapnya tak profesional.

Pemilik akun berkisah sedang mengantar korban kecelakaan yang tidak mendapatkan pelayanan yang semestinya didapatkan pasien dalam keadaan darurat.

baca juga:

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengaku sudah melakukan investigasi peristiwa ini. Hasilnya, didapati beberapa faktor yang memengaruhi. Seperti soal keterbatasan pelayanan.

"Yang pertama karena keterbatasan layanan seperti dokter yang berjaga di sif sore hingga malam itu sudah selesai masa tugas. Sementara hanya ada satu perawat dan satu bidan yang melayani hampir empat orang yang dirawat di sana," kata Kustini saat dikonfirmasi, Senin (14/11/2022).

Beberapa yang dirawat di puskesmas pada waktu kejadian meliputi, pasien dyspepsia, pasien anak dengan demam, pasien suspek stroke, dan pasien dengan insisi paku. Sedangkan dokter yang semestinya bertugas sif sore hingga malam sudah selesai masa tugas sehingga pelayanan profesi dokter hanya dilayani via telepon.

Bupati juga menjelaskan perihal pemakaian mobil ambulans yang diatur lewat prosedur. Yakni, melakukan sambungan telpon terlebih dahulu dengan rumah sakit yang dituju guna mendapatkan persetujuan rujukan.

Sedangkan petugas jaga puskesmas saat itu melihat kondisi pasien yang gawat tetapi tidak darurat, memutuskan untuk menyarankan membawa pasien memakai mobil relawan guna mendapatkan akses ke rumah sakit lebih cepat dibanding harus menunggu persetujuan via telpon.

"Ditambah juga pada saat itu kondisi pasien masih berada di dalam mobil. sehingga jika ada pemindahan posisi dikhawatirkan akan menimbulkan risiko pada lengan yang cidera. Oleh karena itu petugas menyarankan untuk langsung membawa pasien ke UGD rumah sakit terdekat," terang Kustini.

"Sebenarnya ada miss komunikasinya di sini terkait penggunaan ambulance. Tapi ini tentu akan jadi evaluasi ke depan. Karena bagaimana pun itu kondisi darurat, sehingga harusnya mendapatkan pelayanan yang tidak perlu prosedural," sambungnya.

Kustini pun meminta kepala Puskesmas Berbah mengevaluasi pelayanan kondisi kegawatdaruratan. Mengaji ulang prosedur standar tentang kegawatdaruratan dan analisa sistem perujukan.

"Sudah kami minta untuk segera diperbaiki. Tidak hanya di Puskesmas Berbah ya, tapi seluruh kepala puskesmas kita minta untuk berlajar dari kejadian ini. Saya juga meminta maaf. Dan (dari kejadian ini) semoga pelayanan ke depan di seluruh puskesmas lebih baik lagi kedepannya," tutup Kustini.[]

Sentimen: positif (50%)