PIKIRAN RAKYAT – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan segera dilaksanakan pada hari ini hingga Rabu, 16 November 2022 di Bali. Sejumlah delegasi negara pun telah hadir di Bali sejak Minggu, 13 November 2022, lalu.

Nantinya, KTT G20 yang mengusung tema Recover Together, Recover Stronger atau dapat diartikan pulih bersama, pulih dengan lebih kuat yang akan membahas tiga isu global sekaligus.

Adapun, ketiga isu tersebut adalah arsitektur kesehatan global, transformasi digital ekonomi, dan energi berkelanjutan.

Baca Juga: Daftar Harga 8 Hotel Mewah Tempat Menginap Kepala Negara KTT G20 Bali, Termahal Mencapai Rp130 Juta per Malam

Lantas, bagaimana susunan acara perhelatan KTT G20 di Bali tersebut? Berikut rinciannya, sebagaimana yang telah dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com.

1. 15 November 2022

Acara di mulai pada pagi hari di Apurva Kempinski dengan agenda working session I bertema Food and Energy Security (ketahanan pangan dan energi) dilanjutkan dengan pertunjukan Metaverse IKN, istirahat, dan makan siang.

Baca Juga: KTT G20: Daftar Kepala Negara dan Pejabat Lembaga Dunia yang Sudah Tiba di Bali

Kemudian, agenda tersebut berlanjut dengan working session II bertema Global Health Architecture (arsitektur kesehatan global).

Acara dilanjutkan pada malam hari di Garuda Wisnu Kencana dengan agenda makan malam atau welcoming dinner dan pertunjukkan.

2. 16 November 2022

Acara pada hari kedua dimulai dengan side event yaitu kegiatan penanaman bakau di Tahura Mangrove.

Baca Juga: Intip Kemewahan dan Fasilitas Hotel Grand Hyatt Bali, Diduga Tempat Joe Biden Menginap Selama KTT G20

Pada siang hingga sore harinya, akan digelar kembali working session bertema Digital Transformation (transformasi digital), lalu dilanjutkan dengan rapat bilateral.

Kemudian, akan pula diadakan serah-terima Presidensi G20 dari RI ke India. Rencananya, Presiden RI Joko Widodo juga akan melakukan press briefing dalam perhelatan KTT G20 tersebut.

Diketahui, perhelatan KTT G20 tersebut akan dihadiri secara langsung oleh 17 kepala negara atau kepala pemerintahan.

Beberapa di antaranya adalah Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden China Xi Jinping, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau, PM Inggris Rishi Sunak dan PM Italia Giorgia Meloni.

Kemudian, ada pula Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS), Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Presiden Argentina Alberto Fernandez dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Selanjutnya, ada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, PM Australia Anthony Albanese, PM India Narendra Modi, PM Jepang Fumio Kishida dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Sementara itu, terdapat tiga kepala negara lain yang tidak dapat hadir secara langsung dalam perhelatan KTT G20 di Bali dengan sejumlah alasan.

Ketiga kepala negara tersebut berasal dari Rusia, Brazil dan Meksiko. Adapun, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak bisa hadir lantaran memiliki persoalan di dalam negeri yang harus diselesaikan.

Sedangkan, Brazil memutuskan untuk tidak hadir dalam KTT G20 karena baru menyelesaikan agenda pemilu presiden.***