Jokowi Bertemu Presiden MBZ dan Pebisnis UEA

15 Nov 2022 : 07.10 Views 5

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Jokowi Bertemu Presiden MBZ dan Pebisnis UEA

BALI, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di sela-sela acara B20 Summit di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Senin (14/11/2022).

Bertempat di Ruang Uluwatu, kedua pemimpin mendengarkan pembacaan nota kesepahaman antara kedua negara.

Selepas itu, kedua presiden kemudian berfoto bersama dengan para pebisnis dari UEA.

Baca juga: Saat Jokowi Mendadak Sambangi Media Center dan Sapa Pewarta G20...

Sebelum itu, keduanya juga berbincang-bincang di ruang Taman Sari.

Dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden, suasana hangat dan akrab terlihat saat keduanya mengobrol.

Setelah foto bersama selesai, Presiden MBZ kemudian berpamitan dan meninggalkan area BNDCC.

Presiden Jokowi pun mengantar Presiden MBZ hingga ke depan mobilnya.

Baca juga: Iriana Jokowi dan Ibu Negara Korsel Minum Teh Bersama di Sela-sela G20

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Duta Besar RI untuk PEA Husin Bagis.

Sebelumnya, sepanjang Senin siang hingga sore Presiden Jokowi juga menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara G20 yang telah tiba di Bali.

Baca juga: Jelang KTT G20: 5 Poin Utama Pertemuan Biden dan Xi Jinping di Bali

Pertemuan tersebut digelar menjelang terselenggaranya kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November.

Dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas dukungan AS terhadap Presidensi G20 Indonesia.

Presiden juga berharap adanya fleksibilitas dari AS dalam pembahasan deklarasi.

"Kerja sama ekonomi konkret harus diperkuat,termasuk lewat Partnership for Global Infrastructure and Investment dan Indo-Pacific Economic Framework. Kita mendorong peran Amerika Serikat mewujudkan perdamaian dan kemakmuran di Indo-Pasifik," ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya.

Baca juga: Para Pemimpin Negara G20 Siap Memulai KTT G20

Sedangkan dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya dukungan Jepang dalam menyukseskan Presidensi G20 Indonesia.

Selain itu, Presiden juga berharap adanya dukungan Jepang terhadap perluasan akses pasar buah-buahan tropis Indonesia dan penyelesaian sejumlah proyek strategis di bidang infrastruktur Tanah Air.

"Kita juga menjajaki peluang kerja sama konkret di Indo-Pasifik, termasuk kerja sama triangular Indonesia-Jepang-Pasifik," ungkap Presiden.

Dalam pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen, Presiden mendorong realisasi kerja sama transisi energi dan kemajuan perundingan Indonesia-EU CEPA.

Baca juga: Perkuat Aristektur Kesehatan Global, G20 Kumpulkan Dana Pandemi 1,4 Miliar Dollar AS

Selain itu, Presiden juga menyampaikan perhatiannya terhadap diskriminasi perdagangan atas produk-produk Indonesia dan mengajak Uni Eropa menjadi mitra perdamaian di Indo-Pasifik.

Setelahnya, Jokowi juga melakukan pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdo?an.

Presiden menghargai kontribusi Turki pada Presidensi G20 Indonesia dan mengapresiasi peran Turki dalam menghidupkan kembali Black Sea Grain Initiative.

"Harus segera cari solusi damai perang di Ukraina dan mendorong penguatan kerja sama ekonomi Indonesia-Turki, termasuk pembukaan akses pasar bagi produk-produk pertanian dan kolaborasi antarindustri pertahanan Indonesia dan Turki," ucap Jokowi.

Baca juga: Jokowi Apresiasi Dukungan Australia untuk G20 Indonesia

Terakhir, Kepala Negara melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Menurut Jokowi, dukungan Australia sangat penting bagi Presidensi G20 Indonesia sehingga KTT G20 harus menghasilkan outcome document yang bermanfaat.

Jokowi juga mendorong implementasi IA-CEPA dan investasi Australia dalam bidang infrastruktur serta transisi energi. "Ini akan perkuat kerja sama selama keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, termasuk untuk isu Indo-Pasifik," ujarnya.

-. - "-", -. -

Sentimen: positif (100%)