Sentimen
Negatif (99%)
15 Nov 2022 : 07.04
Informasi Tambahan

Kasus: HAM

Tokoh Terkait
Pramono Ubaid

Pramono Ubaid

Jelang Pemilu 2024, Komnas HAM bakal awasi isu kebebasan beragama dan berkeyakinan

15 Nov 2022 : 14.04 Views 1

Alinea.id Alinea.id Jenis Media: News

Jelang Pemilu 2024, Komnas HAM bakal awasi isu kebebasan beragama dan berkeyakinan

Wakil Ketua Internal Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Pramono Ubaid Tanthowi mengungkapkan, ada dua hal yang menjadi fokus dalam mengantisipasi persoalan HAM pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Kedua hal tersebut yakni terkait hak pilih masyarakat dan latar belakang kandidat.

Dalam hal yang berkaitan dengan hak pilih, Pramono menyoroti soal hak pilih masyarakat khususnya kelompok marjinal.

"Bagaimana hak pilih masyarakat, misalnya kelompok disabilitas, warga masyarakat di suku-suku terasing, kemudian hak pilih warga masyarakat yang terusir dari wilayahnya karena konflik sosial misalnya," ujar Pramono dalam keterangan pers di Kantor Komnas HAM, Senin (14/11).

Poin kedua, yakni terkait latar belakang peserta pemilu. Pramono menyebut, pihaknya akan berfokus terhadap kandidat-kandidat yang memiliki rekam jejak sebagai pelaku pelanggaran HAM.

Kedua hal tersebut yang nantinya akan menjadi fokus pendekatan yang dilakukan Komnas HAM terhadap pelaksanaan Pemilu 2024.

"Juga terkait dengan bagaimana kandidat-kandidat yang pernah menjadi pelaku kejahatan pelanggaran HAM misalnya, pelaku kejahatan seksual atau pelaku KDRT misalnya, atau bahkan pelaku ilegal mining dan ilegal logging," ujar dia.

Antisipasi Pemilu 2024 merupakan salah satu dari sembilan prioritas kerja anggota Komnas HAM periode 2022-2027 selama enam bulan ke depan. Pramono menyebut, ada satu isu prioritas yang memiliki keterkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu 2024, yaitu soal kebebasan beragama dan berkeyakinan.

"Terkait dengan isu kebebasan beragama dan berkeyakinan, kita tau bahwa isu ini tentu akan semakin meningkat, seiring juga dengan kontestasi politik yang juga terus semakin tinggi," ungkap Pramono.

Sentimen: negatif (99.1%)