Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
Target 100 Persen IKM Mandiri, Gubernur Khofifah Minta Walikota dan Para Bupati Terapkan Strategi Ini
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA- Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur bersama Dinas Pendidikan Jatim dan Putra Sampoerna Foundation meluncurkan Gerakan Akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka.
Gerakan ini sebagai upaya dalam mewujudkan target 100 persen SMA/SMK dan SLB melaksanakan IKM Mandiri pada Tahun Ajaran 2023/2024 mendatang.
Gerakan ini juga didukung penuh oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Tak hanya itu, gerakan ini juga diyakini untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan di Jawa Timur.
“Alhamdulillah, seluruh lembaga SMA/SMK dan SLB menunjukkan semangat untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan di Jawa Timur,” ujar Khofifah dalam keterangannya, Senin (14/11/2022).
Khofifah menuturkan, syarat peserta program akselerasi IKM cukup sederhana, yaitu satuan pendidikan yang ikut terdiri dari 1 kepala sekolah, 3 guru yang bukan dari sekolah penggerak juga bukan SMK – PK.
“Sekolah-sekolah yang belum melaksanakan untuk menyiapkan diri agar kualitas dan pemerataan pendidikan bisa terwujud,” ujarnya.
BACA : Jadi Gubernur Terpopuler di AHI 2022, Khofifah Sampaikan Ucapan Ini kepada Para Jajarannya
Karena itu, Khofifah menyarankan agar para bupati dan walikota juga menyiapkan target 100 persen penerapan IKM Mandiri pada jenjang PAUD/TK, SD dan SMP pada Tahun Ajaran 2023/2024.
Sebab sampai saat ini, Jawa Timur masih berada di peringkat 5 penerapan IKM Mandiri bila dihitung dari seluruh jenjang sekolah.
“Kita memang ada diperingkat 1 (satu) nasional untuk penerapan IKM Mandiri tingkat SMA/SMK dan SLB. Tapi jika digabung dengan penerapan IKM Mandiri di tingkat PAUD / TK, SD dan SMP, Jatim masih ada diperingkat 5 setelah DKI Jakarta, Jabar, Jateng, dan DIY,” ujarnya.
“Jadi diharapkan kepala dinas pendidikan kab/kota, bupati dan walikota untuk mendorong lembaga-lembaga di bawah naungannya dalam melaksanakan Implementasi kurikulum merdeka secara mandiri,” tegas Khofifah lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan, ada tiga jenis program gerakan akselerasi IKM Mandiri yang bekerjasama dengan Putera Sampoerna foundation.
Tiga jenis program itu meliputi 3 pembelajaran, 12 jam pembelajaran, dan 32 jam pembelajaran.
“Kita upayakan untuk para guru agar ikut yang 32 jam pembelajaran dengan program guru transformatif. Pelatihan ini gratis dan mereka akan mendapatkan E – Sertifikat yang bisa digunakan untuk mengikuti Penilaian Angka Kredit (PAK) sebagai syarat untuk kenaikan pangkat,” terangnya.
BACA : Pemilihan Cawapres Anies Dilakukan Terbuka : Khofifah, Aher, AHY, Andika, Erick, Sandi
Hal yang senada dikatakan, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemdikbud Ristek, Iwan Syahril menyambut baik adanya kolaborasi yang dilakukan pemprov Jatim dalam peningkatan kualitas pendidikan, melalui akselerasi IKM Mandiri.
Salah satu akselerasi itu melalui penerapan kurikulum merdeka yang ditujukan dalam pemulihan pembelajaran, karena bersifat lebih sederhana, fleksibel dan relevan.
“Dari pertemuan ini ada komitmen gotong royong, gerakan kita melakukan perubahan pendidikan. Seluruh stakeholder bersama-sama untuk problem solving terkait krisis pembelajaran yang diperparah kondisi pandemi Covid-19”, ujarnya. (firdausi/pojoksatu)
Sentimen: positif (99.9%)