Sentimen
Netral (61%)
14 Nov 2022 : 21.34
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Bambang Susantono Beberkan Alasan Indonesia Pindah Ibukota di Salah Satu Sesi B20 Summit 2022

15 Nov 2022 : 04.34 Views 1

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Bambang Susantono Beberkan Alasan Indonesia Pindah Ibukota di Salah Satu Sesi B20 Summit 2022

Jakarta - Kepala Otoritas IKN Bambang Susantono membeberkan sejumlah alasan mengapa Indonesia memindahkan ibu kota dari Jakarta menuju IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Itu dipaparkannya dalam acara B20 Summit Indonesia 2022, jelang penyelenggaraan KTT G20 2022 di Nusadua, Bali, Senin (14/11/2022).

Dia mengatakan, pengembangan infrastruktur jadi kunci terhadap pertumbuhan ekonomi merata suatu negara, hingga menghapus angka kemiskinan. Dirinya tidak ingin perkembangan Indonesia hanya berpusat di pulau Jawa saja.

"Keputusan untuk memindahkan ibu kota negara jadi alasan jelas untuk menciptakan pemerataan ekonomi di seluruh Tanah Air, dengan menyediakan magnet bagi pusat aktivitas ekonomi baru," ujar Bambang pada sesi pleno B20 Summit pada Senin (14/11/2022).

Mantan VP Asian Development Bank (ADB) itu juga menyatakan, kota dan infrastrukturnya merupakan salah satu faktor kunci dari pertumbuhan ekonomi negara. Sementara itu, pengembangan kota baru dapat berperan sebagai tulang punggung pemerataan sosial dan ekonomi, terlebih dalam menghadapi tantangan urbanisasi di masa depan.

"Ketika kita bicara soal kota, kita berulang mengingatkan bahwa negara harus bersiap untuk proses urbanisasi besar. Ambil contoh Asia, lebih dari separuh populasi di Asia akan berpindah ke kota pada 2050," kata Bambang.

Lewat perhitungan tersebut, proses urbanisasi diprediksi akan melibatkan sekitar 120.000 orang per hari. Dengan begitu, Bambang menyebut akan ada 20.000 rumah baru, 250 km jalan baru, dan 6.000.000 liter air bersih yang harus dipersiapkan setiap harinya untuk 28 tahun mendatang.

"Fakta itu membuktikan kebutuhan besar atas infrastruktur di Indonesia. Perhitungan dari ADB beberapa tahun lalu, kawasan ini membutuhkan USD 1,7 triliun per tahun sampai 2030 untuk membangun kebutuhan infrastruktur," paparnya.

Namun, Bambang menegaskan, angka USD 1,7 triliun itu merupakan perhitungan sebelum pandemi COVID-19. Tentunya, pasca pandemi COVID-19, angka tersebut akan berubah seiring berjalannya waktu.

"Yang jelas, kebutuhan infrastruktur pasca pandemi akan lebih besar, ketika pemerintah menyadari bahwa kebutuhan membangun infrastruktur yang tahan terhadap bukan hanya krisis finansial dan krisis cuaca, tapi juga berbagai kejutan lain," tutur Bambang.

Sebagai informasi, B20 Indonesia Summit 2022 atau Konferensi Tingkat Tinggi B20 (KTT B20) Indonesia digelar di Nusadua, Bali, pada 13 sampai 14 November 2022. Sejumlah pemimpin maupun tokoh penting dunia menghadiri acara ini. (mg8/ebs)

Sentimen: netral (61.5%)