Sentimen
Negatif (93%)
14 Nov 2022 : 15.28
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok

Kasus: covid-19

Partai Terkait

Drajad Wibowo Nilai Kepemimpinan Erick Teruji saat Pandemi Covid-19

14 Nov 2022 : 15.28 Views 1

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

Drajad Wibowo Nilai Kepemimpinan Erick Teruji saat Pandemi Covid-19

JawaPos.com – Kepemimpinan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai telah teruji dan berhasil secara efektif dalam menghadapi masa krisis pandemi Covid-19 yang sempat melanda dunia tidak terkecuali Indonesia. Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Drajad Wibowo mengatakan, dengan tangan dinginnya Erick Thohir berhasil membawa Indonesia melewati masa krisis.

“Erick Thohir ini tipe businessman dan tipe leader yang nggak takut untuk mencoba sesuatu yang baru. Dan kemudian setelah itu make sure bahwa ini terjadi,” ujar Drajad, dikutip Minggu (13/11).

Drajad yang juga Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional itu mengatakan, terobosan Erick Thohir yang menjadikan Wisma Atlet menjadi lokasi karantina merupakan salah satu kebijakan yang telah menyelamatkan nyawa yang tak terhitung banyak jumlahnya. Menurutnya, Erick Thohir telah menunjukkan kepemimpinan efektif dalam menghadapi krisis tersebut.

Dijelaskannya, dari sisi epidemiologi, kata Drajad, untuk menghadapi pandemi harus dengan mengurangi jumlah penduduk rentan yang tertular. “Jadi, dari populasi rentan populasi terinfeksi kita kurangi tingkat infeksinya, kemudian meningkatkan jumlah penduduk terinfeksi menjadi populasi yang sembuh,” jelasnya.

Meski Erick bukan seorang epidimiolog, Drajad menilai tindakan Erick secara cepat menangani pandemi dan menyelamatkan nyawa orang bersama para tim medis dapat dijadikan amal ibadah. “Kalau kita tidak cepat-cepat membikin Wisma Atlet waktu itu saya yakin tingkat kematian akan semakin banyak sekali,” ucapnya.

Selain itu, Erick juga dengan gerak cepat menghadirkan vaksin bagi masyarakat Indonesia, dimana saat itu terjadi nasionalisme vaksin. Pada awal pandemi hampir semua negara penghasil vaksin tidak mau berbagi dengan negara lain.

Dalam kondisi ini, kata Dradjad, Erick Thohir bersama Menteri Luar Negeri langsung mendekati Tiongkok, yang mengembangkan vaksin Sinovac. “Memang saat itu banyak pertanyaan soal kualitasnya. Tapi pada saat krisis, yang perlu dilakukan adalah langkah cepat agar vaksin tersedia dulu. Soal efektivitasnya memang penting, tapi bisa sambil berjalan,” jelasnya.

Langkah Erick Thohir ini membuat Indonesia memiliki vaksin dalam jumlah yang cukup besar. “Erick juga bergerak cepat menemui produsen vaksin AstraZeneca, untuk vaksin yang dianggap lebih berkualitas,” kata Drajad.

Dengan ketersediaan vaksin, Erick mengerahkan BUMN untuk melakukan distribusi ke masyarakat. Sehingga, menurut Drajad, banyak yang sudah tervaksinasi.

“Sehingga orang lebih percaya diri, dan kalaupun tertular Covid-19 sudah tidak separah sebelumnya,” kata Drajad. Setelah public health tertangani, maka ekonomi masyarakat pun kembali tumbuh.

Sentimen: negatif (93.4%)