Kisah Adiman Hidup Makan Daun Minum Air Hujan Disimak Di Atas Makamnya
Krjogja.com Jenis Media: News
Murid TK Kanisius Santo Yusuf mendoakan pahlawan Trikora Kapten Inf Purn Fransiskus Adiman. (Chandra AN)
Krjogja.com - KISAH heroik Alm Kapten Inf Purn Fransiskus Adiman bertahan hidup di hutan Irian setelah parasutnya tersangkut pohon saat hendak menyerbu kedudukan tentara Belanda pada peristiwa Trikora, disimak oleh sekitar 43 murid TK Kanisius Santo Yusuf Semarang, di ataa pusaranya di TMP Giri Tunggal Semarang, Sabtu (12/11/2022).
Kisah Adiman ini disampaikan oleh Chandra AN, penulis dan pemerhati sejarah perjuangan di Kota Semarang yang masih aktif menulis kisah veteran.
Dikisahkan, Adiman yang kala itu tergabung dalam pasukan Lintas Udara (Linud) Banteng Raiders Kodam VII Diponegoro diterjunkan dalam Operasi Mandala pimpinan Jenderal Soeharto. Saat terjun, tampaknya Adiman tak langsung mendarat ke daratan tapi menyangkut pepohonan yang tingginya mencapai 30 meter di hutan pedalaman Irian. Adiman tergantung berhari-hari dan bertahan hidup dengan makan dedaunan yang ada di dekatnya dan minum air hujan.
Banyak teman-temanya yang ikut terjun ditembaki tentara Belanda dari bawah hingga berguguran. Adiman akhirnya mampu selamat ketika bertemu dengan salah satu prajurit yang melintas tak jauh dari lokasi tempatnya tersangkut pohon. Adiman berhasil memotong parasutnya dan terjatuh diantara dahan dan ranting. Atas perjuangan dan keberaniannya bertahan, Adiman dianugerahi Bintang Sakti oleh negara.
Familia Sinta Pramodawardani, Kepala TK Kanisius Santo Yusuf mengemukakan, kegiatan ziarah ke TMP Giri Tunggal merupakan bagian mengedukaai anak-anak tentang jiwa cinta tanah air dan bela negara.
"Anak-anak perlu kami kenalkan nilai-nilai kepahlawanan dengan mengunjungi atau ziarah ke makam pahlawan. Kebetulan di sini ada yang bisa menjelaskan jadi sangat tepat untuk dipahami dan diresapi anak-anak, sehingga mereka akan terkesan dan meneladani," ungkap Familia Sinta.
Sebelumnya, anak-anak juga ziarahi makam dr Kariadi yang gugur ditembak tentara Jepang saat hendak memeriksa tandon air minum Wungkal, 14 Oktober 1945 sebelum meletus Pertempuran 5 Hari Semarang.
Kunjungan ke TMP ditutup dengan ziarah ke makam Mgr Soegijapranata, pahlawan nasional yang kisahnya sangat luar biasa membantu perjuangan rakyat Indonesia. (Cha)
Sentimen: negatif (65.3%)