Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor
Tokoh Terkait
Kemensos Perkuat Kesiapan SDM dan Logistik Hadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma menekankan penanganan bencana menjadi agenda strategis pemerintah.
Indonesia, menurut Risma, merupakan negara yang rawan mengalami bencana alam, baik bencana tektonik, vulkanik, maupun hidrometeorologi.
Risma menekankan pentingnya meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman bencana yang terus meningkat.
Menurut Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana tahun 2022 mengalami peningkatan 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Hadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi, Kemensos Perkuat Kesiapan SDM dan Logistik
“Masyarakat terdampak dan pengungsi ikut pula mengalami kenaikan menjadi 12 persen,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu 12 November 2022.
Untuk mengurangi risiko bencana, Risma menginstruksikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta mengubah pola pikir dan perilaku dalam penanggulangan bencana melalui Kampung Siaga Bencana (KSB).
Risma juga terus mendorong pendirian lumbung sosial untuk memastikan masyarakat di kawasan terisolasi tetap terakses bantuan.
Terpisah, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Iyan Kusmadiana memastikan akan terus memperkuat penanggulangan bencana sesuai instruksi Risma.
Baca Juga: Pemprov Jabar Siapkan SK Siaga Bencana Hidrometeorologi
Direktorat PSKBA dan Tagana, lanjut dia, akan terus meningkatkan penyiapan logistik di tingkat nasional berupa permakanan, sandang, dan lainnya sebagai upaya persiapan menghadapi berbagai bencana termasuk bencana hidrometeorologi.
“Kami menyiapkan dukungan logistik ke sentra-sentra Kemensos dan juga lumbung sosial di seluruh tanah air,” katanya.
Iyan juga memastikan akan terus meningkatkan kapasitas SDM Tagana untuk memperkuat kesiapsiagaan dalam penyiapan shelter, logistik Layanan Dukungan Psikososial (LDP) memalui Pelatihan TAGANA di TAGANA Center.
Kesiapan juga dilakukan dalam hal dukungan logistik seperti makanan siap saji atau yang dihidangkan dari Dapur Umum Lapangan Kemensos, dan juga peralatan penanggulangan bencana di daerah untuk selalu siaga.
Baca Juga: Ridwan Kamil Beri Peringatan Soal Hidrometeorologi, Perangkat Daerah Jabar Diperintahkan Siaga Satu
Lebih jauh, Kemeterian Sosial sudah melakukan peningkatan kesiapsiagaan di daerah (rawan bencana) sejak tahun 2009 yang biasa disebut dengan Kampung Siaga Bencana yang berada di desa atau kelurahan setempat.
Dengan sistem yang sudah dibuat oleh Kemensos tersebut, diharapkan jika ada bencana, sistem itu bisa langsung bekerja.
“Tidak hanya melalui TAGANA, tetapi penguatan masyarakat melalui Kampung Siaga Bencana terus ditingkatkan, mudah mudahan dengan segala upaya yang telah dilakukan, kita dapat siap meghadapi situasi bencana,” tuturnya.
Mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan menjadi latar belakang dilaksanakannya Apel Kesiapsiagaan Nasional untuk menghadapi bencana hidrometeorologi.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Kordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
Melibatkan 2.500 peserta apel, 200 peserta di antaranya adalah perwakilan dari Taruna Siaga Bencana DKI Jakarta, Kota dan Kabupaten Bogor, TAGANA Center , dan unsur kepala daerah dari 10 Provinsi, 34 Kabupaten/Kota yang berpotensi sangat kuat mengalami banjir dan tanah longsor.
Tidak hanya itu, kegiatan selama 2 hari tersebut juga turut serta melibatkan Pelopor Perdamaian (Pordam). Kegiatan yang berlangsung dalam dua hari itu dimulai sejak 8 s.d 9 Oktober 2022.***
Sentimen: negatif (66.7%)